Minggu, 26 Agustus 2012

YESUS MEMBUTUHKAN IMAN KITA

oleh Bao Panigoran pada 30 September 2010 pukul 15:34
https://www.facebook.com/notes/bao-panigoran/yesus-membutuhkan-iman-kita/432560528457


Matius 21 : 22

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya

Seorang saudara pernah membagi tiga jenis doa menurut penjawaban Tuhan: doa yang dijawab, doa yang belum dijawab, dan doa yang tidak dijawab.

Tetapi jika tidak diterangkan dengan detail, iman anak-anak Tuhan yang masih awam dapat tergelincir dan berpikir ada waktunya Tuhan Yesus tidak akan menjawab doa. Disinilah bahayanya.

Yang benar, Yesus selalu menjawab doa. Dia bukan tuhan yang bisu, tetapi Tuhan yang aktif dan antusias. Tidak pernah TUHAN tidak menjawab doa.

Jadi mengapa disebut ada doa yang tidak dijawab?Doa dapat tidak dijawab karena satu hal saja: doa itu tidak sampai kepada Allah. Doa tidak sampai kepada Allah jika : doa itu salah (misalnya doa yang lahir dari hasrat kedagingan atau juga bertentangan dengan firman Tuhan), atau orang yang berdoa itu tidak dikenal oleh Tuhan kita dan tidak melalui nama Yesus Kristus. Doa anak-anak Tuhan yang hidupnya tidak kudus mungkin sampai atau terdengar, tapi ditolak atau tidak dijawab.

Tetapi doa orang benar, semuanya dijawab oleh Tuhan.

Ketika orang benar berdoa, dia sedang berhadapan muka dengan Dia Yang Maha Dasyat, dan Dia mengasihi orang itu karena orang itu adalah anakNya. Jika anda benar di hadapan Tuhan, doa anda pasti dijawab. Allah itu benar Ayah kita, oleh kasih karunia Kristus Yesus. Dan Ia adalah Ayah yang murah hati. Saat kita berdoa, Ia memperhatikan dengan serius apa-apa yang kita inginkan itu.

Mengapa Yesus mengajak kita untuk selalu berdoa jika ada kemungkinan Dia tidak menjawab doa itu? Orang-orang berkata, Ia punya hak untuk menjawab atau tidak. Itu hak prerogatifNya. Dengan berkata begitu, mereka tanpa sadar telah menanamkan racun ke pikiran kita sehingga kita meragukan komitmen Tuhan Yesus pada kita.

Dengar baik saudaraku...Yesus adalah Tuhan yang tanggap. Ia memiliki komitmen yang kekal untuk selalu menjawab doa kita. Bapa punya kepentingan untuk menjawab doa kita: namaNya akan semakin dipermuliakan.

Mari kita tinjau kisah Elia di gunung Karmel. Atas tantangan Elia, ratusan nabi baal telah berhadap-hadapan dengan dirinya seorang, di muka raja dan rakyat Israel. Masing-masing pihak telah menyediakan hewan korban di atas mezbah masing-masing. Perjanjiannya ialah, kedua pihak akan berdoa kepada Allahnya masing-masing, dan Allah yang menjawab dengan api, yaitu api dari langit yang turun membakar korban bakaran, Dia lah Allah yang sejati.

Nabi-nabi baal yang ratusan itu gagal, meski mereka sudah berdoa jungkir balik bahkan pula sampai kesurupan segala. Tetapi Elia berdoa supaya TUHAN mendatangkan api dari langit, Bapa kita melakukanNya persis seperti perkataan Elia.

Jika anda menganut ajaran bahwa menjawab doa atau tidak adalah hak prerogatif Allah, sedangkan kita hanya bisa berharap belas kasihanNya, pertanyaan saya, masih beranikah anda melakukan apa yang Elia lakukan? Tentu saja tidak, sebab pikiran anda akan dipenuhi syak: Wah.... bagaimana kalau Allah tidak menjawab? Berabe dong gue? Itu kan hak prerogatifNya?

Buanglah ajaran seperti itu dari diri saudara. Ingatlah ini: Yesus telah menetapkan diriNya untuk selalu menjawab doamu! Dan sekali TUHAN menetapkan demikian, Ia tidk akan mencabutNya sampai selama-lamaNya. Inilah janjiNya itu dan peganglah erat-erat:

"Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam namaKu, Aku akan melakukannya" (Yohanes 14 : 14)

Tapi saya ingin saudara mengerti satu hal yang lain. Tuhan Yesus membutuhkan kerjasama dari kita ketika Ia akan menjawab doa kita. Ia membutuhkan iman kita. Iman adalah saluran bagi kuasa Allah mengalir keluar dari Roh Kudus, juga saluran bagi jawaban doa dari Tuhan. Semakin besar iman, semakin besar diameter saluran itu, dan semakin besar pula kuasa itu memancar serta semakin lancar jawaban doa itu sampai pada kita.

Lawan dari iman adalah kecemasan, ketakutan, keragu-raguan, dan kepanikan kita. Hal-hal ini adalah gangguan terbesar bagi Tuhan Yesus, sebab Ia adalah Allah Yang Penuh Keagungan dan tidak dapat bekerjasama dengan jiwa seperti itu.

Ketika kita berdoa meminta pertolongn dariNya, Yesus akan segera tanggap dan menyediakan pertolongan. Tapi ketika Ia hendak mengirimkan pertolongan itu, Ia menemukan diri kita cemas dan kawatir. Itu penghalang terbesar bagiNya. Itu membuat jawaban doa tersebut tidak sampai pada kita.

Mungkin anda bertanya, mengapa Ia tidak memberikan saja pertolongan itu meskipun kita cemas dan kawatir? Toh Ia punya segala cara membuatnya sampai.

Jawabannya ialah, kecemasan, keragu-raguan, ketakutan, kekawatiran dari kita, di hadapan Allah berarti penyangkalan akan Allah, ketidakpercayaan pada kuasa Yesus,penolakan akan Dia, ketidakberharapan pada Tuhan.

Saat anda kawatir atau ragu-ragu, dalam alam roh, di hadapan Tahta Yang Maha Kudus, itu dapat berarti anda tidak percaya pada Allah.

Jadi kekawatiran adalah lawan dari iman. Jika iman itu timur, kekawatiran itu barat. Jika iman itu utara, keragu-raguan itu selatan. Ketika ragu-ragu kita bangkit, berarti iman kita mendadak mati. Lebih baik kita memilik iman kecil daripada ragu-ragu. Iman yang sekecil apapun, tetap akan diperhitungkan Tuhan. Keragu-raguan dan kecemasan menutup pintu bagi Allah.

Benar saudaraku. Jika anda berdoa minta tolong, sehabis berdoa, anda cemas lagi, kawatir lagi, ragu-ragu lagi, itu berarti anda sedang menutup semua pintu bagi jawaban Allah. IMAN ADALAH PINTU BAGI ALLAH UNTUK MENJANGKAU KITA.

Ingatlah kisah Petrus, saat berjalan di air mendatangi Yesus. Awalnya ia dapat berjalan di air, karena ia percaya dan fokus pada Yesus. Tetapi ketika ia merasakan tiupan angin, sebagai tanda akan datangnya ombak besar, ia menjadi cemas. Detik ia mulai cemas, detik itulah ia terputus jaringan sinyal dengan Tuhan. Dan ia akhirnya tenggelam.

Ketika saudara mengalami badai dan memutuskan berdoa pada Tuhan, sejak sekarang anda tidak boleh cemas lagi. Jika anda berdoa kepada Yesus, ketahuilah, anda sedang berhadap-hadapan dengan Seseorang Yang KekuatanNya Tanpa Tanding, dan Ia berpihak padamu, karena Ia sungguh mengasihimu. Sekali Ia telah mati bagimu, Ia tidak akan melepaskan engkau dari hatiNya. Engkaulah yang dapat melepaskan tanganmu dan keluar dariNya, Ia sendiri tidak akan membuangmu.

Sekali engkau berdoa, percayalah bahwa Yesus mengangguk dan menjawab doamu. Tunggulah dengan iman, dan jangan tutup pintu bagiNya dengan kekawatiranmu.

Sebab Ia adalah Bapamu, dan Bapa kita sungguh-sungguh setia kepadamu. Kita tidak harus sempurna dulu baru Ia menjawab doa kita. Jika anda sangsi jangan-jangan anda sedang tidak kudus, silakan anda membuat pengakuan dosa dulu dari hati yang sungguh. Setelah itu, sampaikanlah apa yang anda minta, dan Ia akan bangkit, mengerjakan semua permintaan anda, dan menyerahkanNya kepadamu.

Yang penting adalah iman, itulah satu-satunya yang harus anda sediakan. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan menghalau keluar semua pikiran-pikiran cemas, pikiran: jangan-jangan begini jangan-jangan begitu, pikiran-pikiran kekawatiran dan kebimbangan, ketika hal-hal itu mulai menghinggapi pikiranmu.

Jika anda dapat menghalau pikiran-pikiran negatif tersebut, berarti pintu anda tetap terbuka bagi Allah. Mungkin iman kita kecil, tapi selemah-lemahnya sinyal itu, hubungan kita dengan Allah tetap tersambung.


Immanuel!
Tuhan ada di pihak kita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar