Minggu, 26 Agustus 2012

KAPAN DOA ANDA DIJAWAB

oleh Bao Panigoran pada 27 Mei 2011 pukul 17:58
https://www.facebook.com/notes/bao-panigoran/kapan-doa-anda-dijawab/10150189223028458


Shalom...
Saudaraku dalam kasih Yesus...

Jika ditanyakan pada anda: "Ketika anda berdoa meminta sesuatu pada Tuhan, kapankah Tuhan akan menjawabnya?" Apa pendapat anda? Pernahkah anda memikirkannya?

Mungkin sebagian besar kita tidak pernah memikirkannya. Tapi saya bisa memastikan, perilaku rohani dari sebagian besar kita bersikap seolah-olah Bapa masih akan meminta waktu dulu untuk pikir-pikir. Perilaku itu terlihat dari apa yang akan kita katakan setelah itu kepada Tuhan atau pada manusia.

Saya pun lama berpikir seperti itu. Ketika saya berdoa mengajukan satu permintaan, jika ternyata Ia belum juga menjawab doa saya, pada hari berikutnya saya seringkali mengingatkan atau membujuk-bujuk Dia serta menambah argumentasi-argumentasi dalam upaya meyakinkanNya. Saya biasa mengatakan kata-kata ini kepadaNya: "Pertimbangkanlah kiranya, Bapa. Saya sungguh membutuhkan itu, karena begini, karena begitu..."
Jika ternyata kemudian saya menerima jawaban, tentu saja saya akan bersukacita dan bersyukur. Jika ternyata saya tidak menerima jawaban, saya biasanya akan mencoba belajar berbesar hati dan bersabar. Mungkin Tuhan berkehendak lain. Mungkin Tuhan merencanakan sesuatu yang lain yang tidak saya ketahui. Lebih baik saya bersabar dan menunggu maksud Tuhan.

Bukankah demikian pada umumnya sikap rohani kita?
Bagi yang sudah dewasa rohani, akan bisa bersabar dan berserah kepada keputusan Tuhan yang tidak menjawab permintaan tersebut.Tapi bagi yang masih belum dewasa, situasi seperti ini sering menghancurkan mereka.

Dahulu, saya ingat betul -tahun 1998,  ketika belum terlalu dewasa secara rohani, saya pernah demikian rusak oleh hal ini dan menuduh Yesus pembohong. Waktu itu, sebagai mahasiswa yang kost di Bandar Lampung, saya membutuhkan kiriman uang dari orangtua untuk membayar sewa kamar kost untuk tahun berikutnya yang sudah jatuh tempo. Jadi setelah hal itu saya beritahu ke kampung, saya terus menerus meminta kepada Tuhan agar memberi uang tersebut kepada ayah saya. Setiap malam saya tunjukkan padaNya betapa saya sangat membutuhkan pertolonganNya. Saya klaim janji-janjiNya, sebagai anakNya, ahli waris berkat-berkat Abraham. Tapi sampai hampir berakhir tahun itu, uang itu tidak juga dikirim. Hal itu membuat saya sangat hancur. Saya terluka. Kepahitan sangat dalam pada Kristus Yesus. Saya berdoa, tapi yang saya ucapkan bukan pujian dan syukur kepadaNya, melainkan tudingan kejam: "Kau pembohong! FirmanMu berkata aku ini anakMu. Tapi mana ada Ayah sekejam Engkau? Atau, Engkau memang bukan pembohong, tapi akulah yang salah duga. Oh, rupanya aku tidak termasuk anakMu. Aku bukan anakMu!!!" Saya menjadi sangat jahat pada Tuhan. Terus menerus saya katakan itu: aku bukan anakMu! Waktu itu berbulan-bulan saya tidak punya uang, sejak Agustus - 31 Desember. Saya menumpang makan ke rumah teman-teman, berpindah-pindah. Utang sana, utang sini, sampai habis orang yang dapat saya mintai utangan.

Sejak menjelang Natal, kampus sudah sepi. Teman-teman kristen sudah pada pulang kampung. Saya lantas mengungsi ke satu tempat, sekretariat perkumpulan yang saya masuki, sebab di rumah kost saya sudah takut. Disana, sejak Natal, saya sudah tidak makan nasi atau apapun, kecuali sebuah pepaya dari halaman dan air gula di dapur. Persis tanggal 31 desember, seorang teman muncul hendak mengambil bajunya yang tertinggal. Karena kasihan, ia memberi saya sedikit uang yang cukup untuk sekali makan dan masih bersisa sedikit.

Saat makan di warung, tiba-tiba di hati saya berbunyi suara: "Berdoalah mengucap syukur." Saya bertimbang sejenak. Tetapi saya putuskan tidak berdoa. Justru kepada Tuhan yang berbicara itu saya berkata: "Tidak alasan bagiMu menyuruhku bersyukur. Ini bukan pemberianMu. Ini dari temanku!" Dan saya makan dengan berurai air mata, pahit sekali. Saya merasa dibohongi, padahal saya sangat mengasihiNya. Dulu, siang malam saya berdoa memuji-mujiNya. Bergaul rapat denganNya. Jam demi jam di malam hari selalu saya lewati dengan bersyujud kepadaNya. Itu adalah kepahitan saya satu-satunya dan yang begitu dalam pada Tuhan Yesus.

Tapi peristiwa setelah itu, adalah peristiwa yang sangat besar bagi pengalaman rohani saya, yang tidak dapat saya lupakan sampai hari ini. Saya mendengar suaraNya. Bukan di hati, seperti biasanya, tapi dari udara!

Waktu itu, sehabis makan, saya pulang ke kost. Mengendap diam-diam, takut ketahuan ibu kost. Ketika pintu depan saya buka pelan-pelan....duaarrrr!!!... ibu kost telah berdiri di ambang pintu dengan wajah buas seperti singa yang siap memangsa. Saya dicaci maki dengan hebat, kutuk dan sumpah serapah yang sangat jahat. Ketika dia pergi, saya jatuh ke lantai dengan perasaan yang sangat pahit kepada Tuhan. Dengan lemah, saya pukul dinding: "Yesus...aku bukan anakMu... bukan anakMu..." saya menangis pahit, "Uhh...betapa kecewanya aku padaMu, Tuhan...".

Dengan gontai saya naik ke lantai dua, sebab kamar saya ada di sana. Ketika hendak memasukkan anak kunci ke lubang pintu, saat itulah saya mendengar dengan jelas suara seorang pria penuh wibawa, lembut dan sangat teduh di udara, dan saya sendiri jatuh tertelungkup ke lantai dengan tulang-tulang serasa hilang tenaga. Ia menyebut nama saya dua kali lalu berkata: "Masuklah dalam kamarmu, bersihkan kamarmu, dan katakan: KAU ANAK-KU." Setelah suara itu hilang, saya bisa bangkit lagi. Saya begitu terperangah dan bingung. Mencari-cari ke setiap kamar, siapa kira-kira yang telah bicara pada saya. Tidak ada orang. Dan saat itulah saya sadar bahwa itu Yesus. Saya melonjak, masuk ke kamar, mengambil sapu, lalu menari-nari dengan sapu itu melompat-lompat seperti orang gila sambil mencucurkan air mata bernyanyi-nyanyi: "Aku anak Tuhan! Aku anak Tuhan! Aku anak Tuhan!!" Betapa bahagianya saya waktu itu. Yesus sendiri telah berbicara langsung pada saya. Saya mendengar suaraNya. Ini sama seperti pengalaman Ayub ataupun Petrus dkk ketika mendengar suara dari langit, atau Samuel yang di kamarnya mendengar suara Tuhan. Ini luar biasa, jarang dialami orang. Oh, betapa Yesus sangat mengasihi saya dan Ia yang adalah Allah semesta alam memandang saya yang orang kecil msikin ini  berharga. Ia meyakinkan saya bahwa saya anakNya. Itulah yang terus memulihkan segala kepahitan dari saya. Dan itulah yang sampai saat ini saya pegang, bahwa saya dan anda anakNya -sungguh-sungguh anakNya-, dan di setiap kesempatan selalu saya menyampaikan hal itu, termasuk kepada saudara berkali-kali melalui surat-surat saya ini: anda benar-benar anak Allah yang hidup!!

Akhir kesaksian saya, Tuhan mendesak-desak saya untuk menelpon seseorang. Saya pikir, kenapa saya harus menelpon? Tapi baiklah, saya harus menceritakan pada seseorang bahwa saya -si kecil miskin ini- telah mendengar langsung suaraNya dengan telinga saya! Banyak sekali teman yang saya hubungi, tapi aneh, tak seorang pun yang mengangkat. Sementara dada saya begitu dipenuhi hasrat untuk menceritakan hal itu pada seseorang. Akhirnya saya menelpon seorang bapak, seorang yang baik hati dan saya kenal. Di ruang ini saya ingin menyebut namanya sebagai ucapan terimakasih. Namanya : Syafruddin Eterno, seorang Tionghoa, sekitar 50-an atau 60-an tahun, dan sekarang saya tak pernah tahu dimana dia dan bagaimana kabarnya. Pendek cerita, belum saya bicara apa-apa, Pak Eterno malah mengajak saya datang ke kantornya: sekarang!

Saya kesana, mengobrol-ngobrol dengannya sekitar 30 menit, dan pulang dsari sana dengan uang yang banyak! Inilah pertolongan TUhan itu akhirnya saya peroleh. Saya akhirnya membayar semua utang saya, dan sorenya berangkat ke Jakarta untuk siap-siap merayakan tahun baru dengan uang kantong yang lebih dari cukup.

Peristiwa itu sangat berpengaruh pada saya sampai hari ini. Banyak sekali kesadaran rohani yang saya peroleh dari mendengar suara Tuhan tersebut. Iman saya kepada segala firman yang tertulis di Alkitab menjadi semakin teguh.

Kembali ke judul pembicaraan kita....

Kita selama ini tanpa sadar menganggap bahwa Tuhan membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan doa kita. Kadangkala terlihat Ia cepat menjawabnya, kadangkala terlihat lama sekali seperti pergumulan dalam kesaksian saya di atas. 

Anggapan itu terlihat dari komentar-komentar kita menanggapi doa-doa yang belum terjawab. Apa yang biasa kita katakan? Ini: "Sabar saja, Tuhan pasti akan menjawabnya. Mungkin Ia hanya ingin menguji kesabaranmu." atau: "Waktunya Tuhan kawan, bukan waktumu", "Tuhan bukannya tidak baik, tapi Ia mungkin punya rencana yang lebih baik", "Mungkin bukan kehendak Tuhan, Bung", dan sebagainya.

Dari komentar-komentar yang biasa kita katakan itu, tergambarlah suatu rangkaian kronologis seperti ini: anda berdoa menyampaikan permohonan, Tuhan mendengar doa anda tapi belum dapat memutuskan karena satu dan lain hal, anda berdoa lagi dan lagi menyampaikan argumen-argumen tambahan untuk mencoba meyakinkan hatiNya, Tuhan akhirnya memutuskan tidak menjawab doa anda dengan mendiamkan anda sampai anda sadar bahwa doa anda ditolak , atau akhirnya Tuhan memutuskan akan memberikannya pada anda tapi bukan sekarang melainkan suatu hari nanti.

Demikianlah gambaran yang tak bisa dibantahkan bila ditinjau dari komentar-komentar kita di atas. Dan inilah yang akhirnya membuat saya curiga: benarkah TUHAN kita seperti itu? Alkitabiahkah hal itu?

Selidik punya selidik, saya tak menemukan gambaran kronologis seperti itu didalam Alkitab. Alkitab justru berkata: Mintalah maka kamu akan diberi, carilah maka kamu akan mendapat. Matius 21:22:  Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya. Yohanes 15:7 : Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Pesan yang saya dapat dari Alkitab adalah pesan yang sangat kuat, bahwa Allah tidak membutuhkan waktu sejenak pun untuk pikir-pikir. Semua doamu pasti dan pasti dijawab, tanpa pikir-pikir sedikitpun, tanpa pertimbangan-pertimbangan lagi, tanpa perundingan-perundingan apapun di surga.

Jadi apa yang kita gambarkan di atas, melalui komentar-komentar kita terhadap doa-doa yang belum dijawab, adalah salah besar. Saudaraku, catat ya: salah besar! 

Tidak ada doa yang tidak dijawab, maksud saya, tentu saja doa yang memenuhi syarat. Apa itu? Pertama: anda harus kudus sebab dosa akan menghalangi jawaban itu sampai pada anda. Kedua: permintaan anda bukan hal-hal yang liar dan yang tidak dijanjikan Tuhan (misalnya anda berdoa supaya mobil tetanggamu sana menjadi mobilmu, supaya istri tetanggamu sana jatuh ke pangkuanmu, dsb. Sebab meskipun Tuhan berkata : "apa saja", itu dalam konteks yang kudus, mempermuliakan Allah, bukan untuk kedagingan. Jadi kalau anda bosan jadi laki-laki lalu berdoa: "Tuhan Yesus, Engkau berkata "mintalah apa saja" dan engkau pasti memberi. jadi saat ini, aku minta, ubahkanlah jenis kelaminku menjadi perempuan."  Saudaraku, sampai zaman kuda gigit besi lagi, itu tidak akan terjadi pada anda).

Jika doa anda memenuhi syarat, Alkitab memberitahu kita, doa anda itu saat itu juga dijawab, bukan dengan jawaban "NO" tapi 'YES!".

Mohon catat ini saudaraku ya: "Tidak ada doa (yang memenuhi syarat) yang tidak dijawab. Semua doa dijawab Tuhan."

Lalu tentu anda akan bingung dan memprotes saya, sebab kenyataannya banyak doa yang tidak dijawab. Bahkan kesaksian saya di atas saja menunjukkan doa saya itu tidak di jawab, atau, dijawab setelah saya setres duluan.
Saya percaya banyak di antara saudara yang mulai setress menunggu-nunggu jawaban Tuhan.

Saudara...
Sekarang, saya ingin mengajak anda untuk mengungkap kebenarannya, dan kebenaran ini akan membawa anda ke dalam kehidupan doa yang senantiasa berkemenangan. 

Sejak sekarang anda harus tahu bahwa ketika anda berdoa meminta sesuatu dari Tuhan, tidak akan ada peristiwa di surga sejenis rapat, diskusi atau perundingan memutuskan apakah doa anda akan dijawab atau tidak. Allah tidak akan memutuskan apa-apa setelah mendengar doa saudara. Ia mendengar saudara berdoa, Ia senang, tapi Ia tidak akan memutuskan apa-apa. Mengapa saudara? Sebab, sejak ribuan tahun lalu: APA YANG ANDA MINTA DALAM DOAMU ITU SUDAH DISEDIAKAN DAN TELAH DISERAHKAN PADAMU DI ALAM ROH. Mengapa Ia harus memutuskan lagi sesuatu yang telah Ia putuskan?

Pernahkan anda melihat petani kampung mengetes apakah ayamnya sudah bertelur atau tidak? Mereka memasukkan jari kelingkingnya ke perut ayam itu dan setelah merasakan telur itu di dalam, yakinlah mereka.

Saya mau beritahu, bahwa ketika anda berdoa meminta, yang sesungguhnya terjadi ialah anda sedang memasukkan tangan anda ke alam roh, dan anda menemukan jawaban itu ada di sana telah stand by. Jadi anda percayai saja bahwa jawaban itu sudah ada disana, maka iman anda itulah pintu mengeluarkannya dari alam roh ke alam jasmani. Semakin besar iman anda, semakin besar pintu yang anda punya. Apa yang anda minta? Mobil? Pekerjaan? Jodoh? Kesembuhan? Rejeki? Kerukunan rumah tangga? Apa? Dengar, semua itu sudah disediakan Allah bagimu di alam roh. Masukkan tanganmu ke alam roh (berdoalah meminta) dan tarik dia keluar lewat pintu (iman) anda itu ke alam nyata. 

Pertanyaannya: bagaimana dengan doa yang belum/tidak dijawab, apa sesungguhnya yang terjadi?

Tentang ini, banyak faktor yang bisa menyebabkannya. Tapi kita akan kupas satu persatu. 
Kemungkinan pertama, anda kurang beriman: anda kurang percaya bahwa doa anda akan dijawab Tuhan.
Solusinya, ketahuilah bahwa jawaban doamu sudah ada disana, siap menunggu tangan imanmu meraihnya di dalam kasih karunia Yesus Kristus.

kemungkinan kedua, anda tidak sungguh-sungguh dalam meminta. Permintaan anda tidak bulat hati. Ada orang meminta sesuatu pada Tuhan, tapi diam-diam Ia masih ragu, apakah ia serius menginginkannya. Saya sendiri sampai sekarang masih memiliki satu permintaan yang seperti itu, dan hasilnya adalah saya belum memperolehnya dari Tuhan. Dengan bibir saya meminta pada Tuhan, dan menyampaikan argumen-argumen meyakinkan bahwa memang saya memerlukannya. Tapi di dasar hati saya, ada kebimbangan apakah saya sungguh-sungguh menginginkannya.
Solusinya: bulatkan dulu hati anda.

Kemungkinan ketiga, dan ini juga termasuk yang paling sering terjadi: ada kuasa-kuasa jahat di alam roh yang mencoba menghalang-halangi anda memperolehnya. Inilah yang paling sering kita abaikan. Saudaraku, sejak sekarang anda harus tahu bahwa anda ada dalam masa peperangan dengan iblis. Ia ada di alam roh, anda ada di alam jasmani: ia melihat anda, anda tidak melihatnya. Iblis selalu mengintai-ngintai kita, untuk mencari tahu kapan waktu terbaik baginya menghabisi kita. Ia juga mengupingi doa-doa permintaan anda, jadi sedapat mungkin, ia akan berusaha selalu menghalangi proses penyerahan jawaban doa dari alam roh ke alam jasmani anda. Inilah kuasa-kuasa penghalang itu. Alkitab menamai mereka belalang-belalang pelahap. Mereka mau melahap dan mencurinya, dan sering kali berhasil.

Solusinya: usir kuasa belalang pelahap ini dengan otoritas nama yesus yang anda miliki. Jangan takut pada tuyul-tuyul pencuri ini, Roh yang ada pada anda jauh lebih besar dari mereka. 

Sekedar berbagi pengalaman saja...
Istri saya bekerja mengelola kios kecil kami di pasar, menjual tas. Setiap hari, Tuhan senantiasa memberi kami rejeki yang baik, dan selalu lebih baik dari tetangga-tetangga kami termasuk kios penjual tas persis di sebelah kami. Tetapi selama empat hari berturut-turut, entah kenapa, penjualan kios kami macet total. Mula-mula saya tidak terlalu risau dan seperti biasa setiap mau tutup, saya dan istri tetap mengucapkan puji syukur pada Tuhan. Tapi setelah empat hari, rupanya istri saya jadi cukup kehilangan antusias berdagang karenanya.

Saya lalu menganalisis masalah itu. Tidak mungkin Tuhan Yesus menghendaki kami minus selama ini, pikir saya. Tanpa bermaksud menuduh siapa-siapa, saya mulai meyakini ini adalah pekerjaan kuasa-kuasa jahat di dunia roh. Maka petang itu sebelum pulang, persisnya dua hari yang lalu, saya ambil waktu untuk berperang. Saya tunggu pasar itu sepi. Setelah itu, dengan memakai otoritas saya sebagai anak Allah yang Maha Tinggi dalam nama Yesus yang ajaib, saya mematahkan dan menghalau semua kuasa-kuasa gelap, santet-santet, guna-guna, tuyul-tuyul, belalang pelahap, seluruh pencuri berkat Tuhan di dunia roh.Lalu kami pulang.

Hasilnya, petang besoknya (kemarin), seperti biasa sehabis pulang kantor saya ke kios, saya menemukan istri saya senyum-senyum simpul. Setelah saya tanya-tanya, barulah ia cerita bahwa penjualannya hari itu luar biasa. Puji Tuhan.

Saudaraku...
Sekarang anda sudah tahu bahwa ketika anda berdoa meminta sesuatu kepada TUHAN kita, yaitu segala hal yang berkenan dan yang telah dijanjikanNya di dalam AlkitabNya sebagai milik anda karena kasih karunia, anda sudah tahu bahwa tidak ada istilah doa yang TIDAK DIJAWAB. Sebab, anda tidak sedang menunggu Tuhan memutuskan apa-apa lagi, karena setiap janjiNya kepada anda di Alkitab adalah keputusan. Ia telah memutuskan meng-iya-kan permintaan anda ribuan tahun yang lalu. Jawaban itu sudah tersedia disana, di alam roh. Ambillah dengan iman.

Semoga mata rohani anda telah terbuka sekarang, sehingga anda tidak akan pernah lagi menyalahkan Tuhan, mendebatNya, menuduhNya pelit dan sejenisnya. Iblis mungkin mencoba membodoh-bodohi anda dengan berkata kepada anda: "Tuh kaaaaan... tidak dijawab.. udah gua bilang Dia nggak baik", tapi anda sudah tahu apa yang terjadi ketika anda belum memperoleh apa yang anda minta itu dan anda sudah tahu apa yang harus anda lakukan: bungkam mulut iblis dan usir pencuri itu pergi.

Selamat menjalani kehidupan yang berkemenangan setiap hari sebagai anak-anak Allah yang dikasihi.
Tuhan Yesus memberkati saudara sekalian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar