Minggu, 26 Agustus 2012

JADILAH HIDUPMU MENCERMINKAN ANAK ALLAH

oleh Bao Panigoran pada 26 Oktober 2010 pukul 10:54
https://www.facebook.com/notes/bao-panigoran/jadilah-hidupmu-mencerminkan-anak-allah/443598508457


1 Yohannes 2 : 6
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup


Syalom saudaraku dalam Kristus Yesus...

Terimakasih buat tegur sapanya yang sangat memberkati saya dengan kasih persaudaraan. Sebenarnya saya selalu rindu untuk setiap hari dapat menulis kepada saudara, tetapi ada beberapa hal yang membuat hal itu sulit dilakukan. Meski demikian saya percaya, persaudaraan kita akan senantiasa hangat di dalam Yesus, dan kasih Tuhan tidak berkekurangan di dalam kita.

Saudaraku...Saya tidak terlalu suka menonton TV. Tapi sejujurnya, jika siaran langsung sepakbola, saya suka. Untuk Piala Dunia, saya selalu dukung Argentina. Untuk klub, saya penggemar MU dan Inter Milan. Untuk pemain, saya suka Messi. Mungkin berbeda dengan anda? Tapi tidak apa-apalah, namanya juga hiburan dan hobby, tidak harus sama. Betul kan saudaraku? Jangan kawatir, menonton TV itu bukan dosa. Yang jadi masalah, kalau hati dan waktu kita terlalu disedot olehnya. Hal itu sudah pernah saya singgung di artikel terdahulu.

Kebetulan malam minggu kemarin, Barcelona main. Saya pun akhirnya menonton, ingin melihat aksi-aksi Messi. Tetapi baru 30 menit main, saya merasakan dorongan Roh Kudus untuk berdoa. Saya taat, mematikan TV tak peduli Messi lagi, dan segera berlutut di hadapan Tuhan kita Yesus Kristus, menyembahNya.

Sungguh malam itu Yesus melawat saya. Hati saya dipenuhiNya dengan kegirangan yang meluap-luap. Saya bersujud di lantai, menari-nari di hadapanNya, melompat-lompat, di tengah malam itu. Ia seperti ada di hadapan saya. Kuat sekali hadiratNya, hingga meski dada saya dipenuhi sukacita, tapi saya agak menggigil.

Di antara nyanyian dan puji-pujian saya pada namaNya yang besar, saya mendengar kata-kataNya ini di dalam roh saya: "Biarlah segala perkataan dan sikap-sikapmu mencerminkan identitasmu sebagai anak Allah."

Ia juga menuntun saya pada firmanNya yang tertulis di Mazmur 141 : 3 - 4 Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku! Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.

Saudaraku...Jikalau saudara benar-benar menyerahkan hidup kepada Tuhan, Tuhan akan mengkoreksi diri saudara. Terimalah koreksi itu dan relakanlah Ia membentuk saudara, sebab Ia akan melakukannya dengan lemah lembut.


Saya sendiri akhir-akhir ini sedang dibentuk Tuhan. Bapa terus membawa saya kepada situasi atau suasana-suasana dimana saya disepelekan, tidak dihargai, tidak dianggap dan tidak diperhitungkan, bukan hanya di lingkungan umum, tapi juga di lingkungan saudara-saudara seiman bahkan segereja.

Semua itu sangat baik bagi saya, karena saya mengerti apa yang Tuhan kehendaki. Ia menghendaki supaya saya benar-benar mampu mematikan ego saya, supaya ketika saya dilecehkan, saya tetap mampu memeluknya dengan kasih, dan ketika saya dihina, saya tetap mampu memberkatinya sebagai saudara.

Tuhan ingin melatih saya hanya memandang kepadaNya, dan tidak menaruh pengharapan pada simpati manusia. Dan puji Tuhan, Ia justru semakin menguatkan saya dengan kesadaran-kesadaran baru. Hari ini Ia menyadarkan saya bahwa tidak ada satu beban persoalan pun yang berat, ketika Yesus beserta saya. Semuanya ringan dan enak dipikul, meskipun orang dunia mungkin melihat saya sedang memikul gunung besar. Apa yang membuat gunung itu serasa ringan dan enak? Yaitu SUKACITA yang senantiasa menari-nari di jiwa saya. Saya merasakan ada aliran air sungai yang sejuk segar terus menerus keluar dari dalam, membasahi seluruh rongga keberadaan saya.

Saudaraku kekasih...Dalam mengikut Tuhan, Ia menghendaki anda menyerahkan seluruhnya kepadaNya. Ia menghendaki pikiran yang kudus, supaya pikiran yang kudus itu menguduskan seluruh jalan hidupmu. Ia menghendaki hati yang kudus, supaya dari hatimu yang kudus itu hanya keluar niat-niat, rencana-rencana, kemauan-kemauan, dan perkataan-perkataan yang kudus pula.

Janganlah kiranya saudara turut lagi mengecap sedap-sedapan orang-orang dunia ini. Apakah sedap-sedapan mereka? Yaitu segala sesuatu yang enak di lidah mereka. Apakah itu? Yaitu caci maki. Enak sekali rasanya memaki-maki orang dan membuatnya ditertawakan orang-orang lain, inilah contoh sedap-sedapan itu. Merumpi dan menggossipi orang lain juga sedap. Apa lagi sedap-sedapan itu? Bercanda porno, obrolan cabul, kata-kata serapah dan kasar, kata-kata mempermalukan, omongan yang menyerang perasaan, bahkan memuji diri sendiri, itu juga sedap-sedapan orang dari dunia ini. Janganlah kiranya saudara mengecap lagi semua itu.

Hendaklah lidah saudara mencerminkan hati Allah yang kudus dan kasih, dengan demikian, lidah saudara mencerminkan identitas saudara sebagai anak Allah.

Hendaklah reaksi saudara menyerupai reaksi Yesus. Ketika Dia dimaki, Dia tidak membalas. Ketika Dia disesah, Dia mengampuni. Ketika Dia ditampar, Dia tidak mengejar orang itu. Ketika jubahNya dicabik-cabik, Dia tidak membalas mencabik jubah orang itu. Ketika Dia diludahi, Dia memaafkan. Ia yang adalah Allah dan yang tidak mengenal dosa, telah menyangkal diriNya untuk menjadi teladan bagi kita. Maka hendaklah anda juga mampu menyangkal ego anda yang penuh hawa dosa, yang cengeng dan egois itu, agar Ia yang adalah Allah dapat tinggal di dalam anda.

Dari reaksi, terlihat aslinya. Mungkin anda adalah pemimpin rohani besar, itu baik. Tapi ketika mobil baru anda yang sedang parkir, tergores bodinya oleh orang lain, apa reaksi anda? Ya, dari reaksi anda, akan terlihat aslinya anda di dalam.

Ada saudara yang helmnya, atau kamera, atau yang lainnya, dipinjam temannya. Ketika dikembalikan, miliknya itu sedikit rusak, tidak indah lagi. Lalu saudara tersebut, seorang hamba Tuhan, mengamuk besar dan menuntut ganti rugi. Bukan maksud saya hendak mempermalukan dia yang jauh disana, sebab dia saudara saya yang saya kasihi, tetapi itu hanya contoh bagaimana banyak orang tidak berubah hatinya, setelah ikut Tuhan sekian lama. Saya tidak sedang berbicara tentang dia, saya berbicara tentang anda dan saya. Apakah rteaksi-reaksi kita sudah mencerminkan identitas kita sebagai anak Allah?

Saudaraku...Yesus sungguh mengasihi anda. Dan sungguhlah Dia berharap, anda mampu mengalahkan ego anda sendiri, sebab Ia ingin hidup di dalam dirimu, memakaimu menjadi alat yang sangat berguna bagi KerajaanNya, dan Ia juga ingin memberkati hidupmu dengan segala yang terbaik, supaya engkau boleh menjadi iklan bagi namaNya yang besar dan mulia.

Tadi pagi, di dalam roh saya mendengar Roh Tuhan berbicara kepada saya, Ia berkata bahwa Ia mengasihi saya, tapi Ia juga sangat mengasihi semua orang. "Semua anakKu berharga di mataKu."Yang Ia kehendaki, anda bertumbuh di dalam cinta dan ketaatan akan Dia, maka anda akan mendengar suaraNya, Gembalamu yang agung itu.

Yesus sangat mencintaimu, percayalah saudaraku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar