Minggu, 26 Agustus 2012

GEMARLAH BERDOA

oleh Bao Panigoran pada 21 September 2010 pukul 13:06
https://www.facebook.com/notes/bao-panigoran/gemarlah-berdoa/429152083457


Efesus 6 : 18b
Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus

Saudaraku di dalam nama Yesus Kristus Tuhan kita....

Pagi ini saya diingatkan bahwa inti dari mengikut Tuhan adalah bergaul karib denganNya, khususnya melalui kehidupan yang berdoa. Untuk apa kita sibuk melayani kesana dan kemari jika kita tidak punya waktu bergaul dengan Allah?

Apakah anda berpikir bahwa dengan melayani, dengan berkotbah, latihan koor, latihan menyanyi, latihan main musik dan worship, latihan ini itu di gereja, sibuk memimpin kepanitiaan natal, paskah, KKR, seminar rohani, sibuk rapat-rapat program gereja, sibuk berkunjung kesana dan kemari, dan lain sebagainya, dapat membawa anda semakin mesra dengan Tuhan? Okeylah, mungkin untuk beberapa orang, hal itu dapat. Tetapi saya melihat begitu banyak orang, yang adalah pelayan-pelayan di gereja, penatua-penatua jemaat, pemimpin-pemimpin kelompok, yang sehari-hari sibuk ini itu dalam pelayanan, kenyataannya mereka gersang. Mereka merasa ada yang kosong di dalam dirinya. Mereka merasa tidak memiliki minyak. Ibarat mesin tanpa oli, ada rasa-rasa jemu dan muak di dalam diri mereka. Hasilnya, mereka tidak memperoleh damai dan kebahagiaan. Mereka melayani tidak sepenuh hati. Mereka melayani dengan kasih yang hambar kepada orang-orang yang dilayani. Mereka melayani dengan kekuatan ego. Mengapa bisa demikian? Karena mereka kurang berdoa.

Apa gunanya kita melayani sementara kita tidak memperoleh sukacita rohani? Apa gunanya saya menulis artikel-artikel bagi saudara jika saya sendiri gersang? Mungkin pelayanan kita itu bermanfaat bagi orang lain. Mungkin oang lain jadi kuat dan diberkati oleh pelayanan itu. Tetapi kita sendiri, tetap terpuruk dalam kekeringan roh dan lemah serta mudah jatuh dalam dosa. Alangkah sedihnya jika oleh karena kita ada banyak orang sampai ke sorga, tetapi kita sendiri ditolak. Untuk apa?

Saudaraku dalam Tuhan...Untuk apakah engkau menghabiskan seluruh waktu, tenaga dan pikiranmu untuk melayani dan membangun orang lain sementara dirimu sendiri tidak engkau bangun?

Lihatlah Marta, yang mengira bahwa Tuhan menaruh simpati padanya karena ia sibuk ini itu untuk melayani, dan ia sangat kesal karena Maria hanya duduk-duduk saja dalam hadiratNya. Ia meminta Tuhan supaya menggerakkan Maria, karena menurut pikirannya, apa yang ia lakukan itulah yang lebih dikehendaki Tuhan. Ternyata Yesus justru menegurnya, dan memuji Maria.

Bukan berarti pelayanan tidak penting. Itu sangat penting dan harus dikerjakan. Jadi apa yang dikerjakan Marta adalah juga disukai Tuhan. Tetapi Ia memuji Maria karena Maria mengambil bagian yang terpenting, yaitu duduk diam di hadirat Tuhan. Jangan mengira Maria lebih dipuji karena dia duduk santai saja. Maria tidak sembarang duduk. Dia duduk di hadapan Tuhan Semesta Alam. Dia saling berbagi isi hati dengan Tuhan. Dia membangun pergaulannya dengan Tuhan.

Penuhilah hatimu dengan isi hati Tuhan lebih dulu. Penuhilah batinmu dengan minyak. Mungkin kita tidak punya kesempatan seperti Maria berhadap-hadapan muka secara fisik dengan Yesus. Mungkin telinga kita tidak mendengar bunyi suara fisik Yesus. Tetapi apa yang Maria lakukan ialah sama dengan apa yang kita namai di zaman kita ini sebagai “bersaat teduh”: kita membaca Firman Tuhan, merenungkannya, meresapinya, dan berdoa penuh kemesraan kepadaNya. Jika kita ada pertanyaan, tanyakanlah kepadaNya di dalam doa. Dan percayalah, bahwa RohNya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan kita itu. Roh Kudus akan membuat kita mengerti. Mungkin tidak melalui suara yang terdengar, tapi entah kapan datangnya, pengertian itu tiba-tiba saja sudah ada di hati kita. Itu Roh Kudus yang taruh. Begitulah salah satu cara Tuhan Yesus berkomunikasi dengan kita, pengganti dari ketidaknampakan fisikNya oleh mata daging kita.

Pilihlah apa yang dipilih Maria, yakni bergaul mesra dengan Tuhan Yesus. Bagaimana caranya? Yaitu lewat berdoa.

Jika anda tidak gemar berdoa, sesungguhnya cinta anda pada Yesus masih perlu dipertanyakan. Saya mungkin memakai kalung salib besar-besar. Saya mungkin memenuhi rumah dengan gambar dan salib serta hiasan-hiasan ukir-ukiran berisi ayat Alkitab. Kemana-mana, saya mungkin berkata: “Syalom! Haleluya!” Tapi jika saya tidak gemar berdoa, saya tidak benar sungguh-sungguh mencintai Yesus.

Tanpa anda gemar berdoa, identitasmu sebagai kristen juga harus engkau ragukan. Sebab kristen artinya pengikut Kristus. Bagaimana anda bisa disebut pengikut jika anda tidak gemar bergaul pada yang engkau ikuti? Seorang pengikut Karl Marx atau marxis pasti gemar membaca semua tulisan Marx, yakin penuh pada kebenaran-kebenaran Marxisme, dan siap melakukan apa saja untuk merebut dunia bagi Marxisme. Seorang pengikut (fans fanatik) John Lennon gemar pada semua lagu-lagu Lennon, dan semua buku biografi artis itu amat disukainya, bahkan ia siap mengeluarkan uang jika hal itu dapat memuaskan kerinduannya untuk semakin mengenal John Lennon. Bagaimana dengan kita yang menamai diri pengikut Yesus....?

Jika engkau kurang berdoa, engkau akan mudah merasa gersang. Jika engkau kurang berdoa, engkau akan mudah dikalahkan daging dan hawa nafsumu.Jika engkau kurang berdoa, engkau akan mudah jatuh dalam dosa. Jika engkau kurang berdoa, engkau dan pelayananmu tidak akan tahan uji. Jika engkau kurang berdoa, engkau akan sukar berubah dari karakter-karaktermu yang masih buruk. Jika engkau kurang berdoa, engkau akan sukar menyangkali dirimu sendiri. Hidupmu tidak akan menghasilkan buah-buah Roh. Engkau tidak akan mengerti isi hati Bapa, tetapi melayani dengan isi hatimu sendiri. Jika engkau kurang berdoa, sesungguhnya engkau jauh dari Tuhan, meskipun engkau mengira dekat karena kesibukan pelayananmu.

Saudaraku, gemarilah berdoa. Sebab berdoa akan membuatmu tetap memperoleh minyak rohani. Pelitamu tidak akan pernah padam, dan minyakmu tidak akan pernah kering.

Gemar berdoa juga akan memberimu ketenangan yang luar biasa sepanjang hari. Gemar berdoa juga akan membuatmu kuat menghadapi masalah apapun yang terjadi. Gemar berdoa akan membuatmu bahagia dan hatimu selalu gembira. Gemar berdoa akan membuatmu tidak pernah merasa jauh dari Tuhan. Gemar berdoa akan membuatmu semakin menyadari bahwa Tuhan Yesus sangat dekat kepadamu. Gemar berdoa akan membuat karaktermu semakin dibarui oleh Roh Kudus. Dengan berdoalah kita menyerap seluruh kandungan Roh Kudus.

Sebelum engkau tidur, renungkanlah Bapa, renungkan isi hatiNya yang terdapat dalam Firman, dan berdoalah sampai puas kepadaNya. Ketika engkau bangun, ingatlah Dia begitu matamu terbuka, dan angkatlah tanganmu kepadaNya. Ketika di kantor atau tempat kerja, manakala ada waktu senggangmu, berlututlah di hadapanNya dan angkatlah pujian untukNya.

Saya seorang yang berangkat pagi, pulang malam. Sehari-hari, sekitar jam tujuh pagi saya sudah berangkat dari rumah, dan sekitar jam tujuh malam pula saya tiba lagi di rumah. Sedikit sekali waktu senggang bagi saya. Tetapi di kantor, ketika ada waktu sendirian, saya sering berlutut di lantai kantor. Di sela-sela kesibukan, saya juga meluangkan waktu untuk merenungkan Yesus, dan menulis, termasuk menuliskan artikel yang saudara baca ini. Seringkali kantor tidak pernah sepi, tapi saya biasanya pergi ke WC dan mengangkat tangan kepada Bapa kita disana.

Pernah pula selama beberapa bulan pada jam-jam istirahat, saya membawa sepeda motor saya dan naik ke atas bukit yang sepi, memandang ke langit dan ke kota, dan disitu saya berseru-seru kepada Yesus kita, sampai orang lain yang pernah melihat mungkin menganggap bahwa saya sudah gila. Jika saya sedang mampir ke suatu rumah, di situ ada gitar, saya biasanya ambil gitar itu dan memuji-muji Dia lalu berdoa. Di depan komputer di kantor, saya juga sering berdoa. Sebab ada banyak beban doa, ada banyak hal yang harus saya bawakan ke hadapan Juruselamat kita, ada cinta Bapa yang memenuhi rongga dada, dan saya hanya dapat melakukan itu sejauh ini karena kesibukan kerja.

Bukan saudaraku, bukan hendak menonjolkan diri hal itu saya tulis. Malah hal itu masih kurang sekali bagi saya. Saya membaca biografi Smith Wigglesworth, yang senantiasa berdoa dan berdoa dan berdoa. Di taman bunga orang bercanda-canda, tapi ia pilih berdoa. Di perjalanan orang bercerita-cerita, tetapi ia pilih berdoa. Ia tidak betah mengobrol lama. Segera ia pergi dan berdoa. Saya juga membaca Morris Cerullo, yang berdoa sampai 6-7 jam setiap paginya. Katryne Kulhman, Benny Hinn, dan masih banyak orang lagi, memiliki kehidupan doa yang luar biasa. Ada seorang penginjil yaitu seorang janda tua, suatu kali ia datang ke rumah kami. Ketika itu kami sedang menunggu seseorang yang datang terlambat, sementara kami seharusnya sudah berangkat. Banyak orang mulai mengomel-ngomel kecil. Tetapi ibu penginjil ini justru memanfaatkannya untuk berdoa dan mengajak kami. Ia membunuh rasa bosan menunggu dengan memanfaatkannya untuk berdoa. Jadi kehidupan doa saya yang saya ceritakan diatas masih terlalu kecil dan belum maksimal.

Tetapi jikalau boleh memberi teladan, biarlah kiranya saudaraku juga memanfaatkan waktu senggang saudara untuk datang kepada Bapa Kekasih. Rasakanlah cintaNya yang penuh pesona itu setiap saat dengan berdoa, maka anda akan selalu meluap-luap. Meluaplah untuk Bapa! Meluaplah untuk Yesus! Busungkan dadamu! Kepalkan tanganmu, dan katakanlah: “aku ini anak Alah! Dia sungguh mencintaiku!”

Immanuel, Allah ada di pihak kita!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar