Minggu, 26 Agustus 2012

KELUARKANLAH PERINTAH ANDA

oleh Bao Panigoran pada 24 September 2010 pukul 13:24
https://www.facebook.com/notes/bao-panigoran/keluarkanlah-perintah-anda/430233118457


Markus 11 : 23
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannnya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.

Saudaraku dalam Kristus Yesus

Ketika engkau lahir baru oleh pertobatanmu yang sungguh di dalam Yesus, saat itu juga kedudukanmu telah dipulihkan sebagai anak Allah. Ini kita peroleh sebagai pemberian oleh kasih karunia Allah.

Sudah sejauh mana anda dapat membayangkan batasan-batasan anak Allah? Apa yang telah disediakan Allah bagimu, sebagai anakNya, barangkali belum dapat anda bayangkan saking besarnya. Dengan satu kalimat yang sederhana, Ia menamai persediaanmu itu : TIDAK ADA YANG MUSTAHIL.

Sesungguhnya tidak ada yang mustahil bagimu, oleh karena kedudukanmu yang amat tinggi itu.Anak siapakah yang lebih tinggi dari anaknya Allah? Anak raja Saudi kah? Anak raja Inggris kah?

Sebagai anak Allah, kita telah diberi kuasa untuk memerintah. Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya. Tetapi anda memerlukan syarat yang harus dipenuhi untuk memancarkan kuasa itu, yaitu iman yang teguh dan tidak goyah, tanpa keraguan sedikitpun. Dan disinilah biasanya letak kelemahan kita.

Jadi anda harus memenuhi pikiran anda dengan keyakinan. Usirlah segala pikiran keragu-raguan. Jika anda merasa agak cemas, usirlah kecemasan itu. Sejentik saja kecemasan akan membuat kuasa itu tidak bekerja, sebab kuasa Allah tidak dapat bekerja sama dengan ketakutan, melainkan dengan hati yang sedikitpun tidak meragukanNya. Ingat, Petrus mulai tenggelam ketika ia mulai cemas. Pompalah keyakinan anda, pompa kesadaran roh anda bahwa anda punya kuasa itu, dan tidak ada yang mustahil bagi anda di dalam nama Yesus. Tunda memberi perintah jika ada terbersit keraguan. Naikkan pujian untuk membantu anda meyakinkan hati anda. Ketika anda tiba pada titik percaya teguh, keluarkanlah perintah anda. Maka anda akan melihat mukzizat terjadi. Yang sakit akan sembuh, yang terikat akan bebas. Sesuatu terjadi!

Suatu hari, beberapa bulan lalu, saya dan istri hendak berangkat kerja naik sepeda motor kami. Istri saya kerja di pasar, mengelola kios kami, dan saya kerja di kantor Pemda. Jarak rumah ke kota sekitar 12 km. Tetapi pagi itu langit tertutup awan sangat menghitam, mengerikan bentuknya, sangat rendah ke bumi. Badai menggulung-gulung, sebagai pertanda dalam hitungan menit, hujan yang amat lebat akan terjadi. Tapi saya tetap membawa istri saya berangkat.

Di tengah jalan, badai semakin besar, dorongannya sangat kuat dan membahayakan kseimbangan motor. Lalu saya terlibat percakapan dengan istri yang mungkin bagi anda nampaknya gila. Saya tanya istri saya: “Ma, menurutmu, kita berhenti sejenak dan memakai mantel, atau kita suruh saja hujan badai ini berhenti.”

Istri saya menjawab: “Tapi kan Pa, hujan ini sudah ditunggu-tunggu banyak orang. Sudah lama tidak hujan, banyak sumur orang sudah kering. Kita tidak boleh egois Pa.”

Lalu kami sepakat untuk menyuruh badai dan hujan hanya berhenti di sepanjang jalan kami saja.Maka dari atas motor, saya acungkan tangan kiri saya ke langit, dan dengan suara marah, penuh keyakinan, saya berteriak: “Hei, kau badai dan hujan! Dengar! Aku anak Allah, engkau ini ciptaan Ayahku, di dalam nama Yesus! Sekarang aku putuskan, badai diam sepanjang jalanku! Hujan tidak boleh turun sepanjang jalanku! DI dalam nama Yesus!” Demikian saya ulang beberapa kali, dan mencurahkan segala iman, menolak segala intimidasi keraguan di pikiran. Dan sungguh yang terjadi persis seperti itu. Hujan lebat telah tercurah di kiri, kanan dan belakang. Badai tetap mengamuk di kiri dan kanan, banyak benda-benda berterbangan. Ajaibnya, di atas kami dan di depan, badai tidak berani bertingkah, hujan tidak berani turun. Dan ketika kami sampai di tujuan, hujan mengamuk sehebat-hebatnya, berlangsung sampai sore.

Mungkin anda menganggap kami sudah gila ketika itu. Tetapi tanpa keberanian yang luar biasa, anda tidak akan pernah berhasil memancarkan kuasa Allah yang ada di dalammu. Kadang-kadang mengambil tindakan iman akan terlihat sebagai tindakan gila.

Smith Wiiglesworth, penginjil tua yang luar biasa dari Inggris, hidup pada awal-awal abad 20. Suatu hari, Pak Smith diundang untuk berkotbah di satu gereja di kota lain. Jadi panitia mengirim tim untuk menjemputnya ke rumah. Karena saat itu sedang perang, mereka berangkat pada tengah malam, sebab besok pagi Pak Smith barus berkotbah.

Untuk menghindari hambatan dari patroli militer, supir mobil itu memilih jalan alternatif yang melintasi hutan belantara yang jauh dari pemukiman. Ketika sudah berada di tengah perjalanan, mobil itu mogok. Minyak habis. Tidak ada stok. Pom bensin jauh di kota. Mau jalan kaki, masih setengah jalan lagi. Mau pulang, sudah sangat jauh. Bingung campur paniklah mereka, tak enak pada Pak Smith Tua yang duduk-duduk tenang di belakang. Kepada Pak Smith, mereka menerangkan dengan perasaan bersalah. Lalu dengan tenang Pak Smith bertanya: Apakah kalian memiliki air? Mereka jawab: Ada satu jirigen di bagasi belakang. Pak Smith lalu bilang dengan enteng satu perintah aneh: Ya sudah, isikan air itu ke dalam tangki.

Bagi orang yang mengerti mesin, tentu tahu bahwa ide itu gila. Itu akan menghancurkan mesin secara total. Mereka menggeleng-geleng, dan mulai berdebat berbisik-bisik atas perintah gila itu. Akhirnya mereka sepakat akan melakukannya saja, sebab orang tua ini adalah hamba Tuhani, lagipula kalau mesin hancur, tidak apa-apalah, toh mereka sudah mogok duluan.

Setelah air dimasukkan ke dalam tangki, mereka masuk lagi. Pak Smith mungkin berdoa sejenak, lalu menyuruh supir menyalakan mesin. Dan setelah dicoba beberapa kali, mesin itu menyala. Mereka semua bersorak! Dan mobil dapat berjalan lagi hingga kota tujuan.

Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannnya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Mengapa? Sebab Yesuslah yang berkata begitu, titik. Kalau sudah Tuhan Semesta Alam yang bicara, untuk apa kita debat Dia lagi dengan kata-kata: Tapi Tuhan, menurut rumus fisika itu mustahil! Tapi Tuhan! Tapi Tuhan!

Hanya orang yang tidak meragukan setitikpun perkataan Yesus yang akan keluar sebagai pemenang. Hanya oleh iman yang sedemikian teguh mukzizat itu nyata. Kita boleh memiliki iman seperti itu, sebab cara memilikinya sangat gampang, yaitu PERCAYA SAJA, tanpa mendebatnya dalam pikiran logika.

Selanjutnya, anda tentu juga tidak dapat memakai kuasa itu untuk hal-hal yang tidak memuliakan Bapa kita, atau untuk gagah-gagahan layaknya tukang sihir, atau untuk kemanjaan-kemanjaan daging. Jadi tidak setiap kali hujan turun harus kita perintahkan berhenti. Jangan karena malas kena air, main tengking saja.

Smith Wigglesworth juga bukan berarti lantas setiap hari menyuruh supirnya masukkan air ke tangki untuk menghemat ongkos, itu namanya mempermainkan Tuhan.

Jadi jangan anda mengira bahwa kuasa itu diberi agar anda dapat memerintahkan TV menyala hanya dengan menunjuknya seperti gaya Choki Sitohang: Nyala!, atau supaya dompet anda yang kering tiba-tiba penuh uang, atau supaya sendok dan garpu bergerak sendiri menyuapi anda sementara anda tinggal mengangakan mulut. Itu tindakan bodoh, tidak akan terjadi, dan menimbulkan murka Allah, sekalipun anda perintahkan hal itu dalam nama Yesus. Kita diberi otoritas kuasa bukan untuk menjadi Deddy Corbuzier, tetapi untuk mendatangkan kemuliaan bagi Yesus. Yesus akan menguji apakah perintah itu mempermuliakan Dia, atau sangat mendesak, genting, perlu benar, atau sekedar untuk kepentingan pribadi kita, atau untuk kemanjaan daging kita.

Otoritas kuasa itu disediakan bagi anda untuk anda boleh menyadari, bahwa anda tidak takluk pada jalan buntu. Ingat kisah bangsa Israel di tepi Laut Teberau. Ketika jalan nampak buntu, saat itulah anda memproklamasikan bahwa sebagai anak Allah, anda tidak mengenal jalan buntu.

Mari kita memberi perintah pada hal-hal yang telah ditundukkan di bawah kaki kita, yakni sakit penyakit, pikiran-pikiran negatif, setan-setan, kutuk-kutuk, kegagalan, badai, gunung persoalan, kemiskinan, penghalang-penghalang. Terhadap semua itu, mari saudaraku melatih diri memberi perintah, dalam iman yang teguh akan kuasa nama Yesus yang ada di dalam anda, dalam wibawa rohani sebagai anak Allah, agar semua itu enyah dari hidup kita.

Anda dapat tinggal sebagai anak Allah yang mudah gentar, penuh masalah, hidup dalam kemelaratan, ngeri pada setan dan hantu-hantu, sakit-sakitan, dan tetap diselamatkan oleh pertobatan anda di dalam Yesus, atau memilih menjadi anak Allah yang berkemenangan atas segala masalah seumur hidupmu, yang juga pasti selamat oleh karena pertobatan anda.

Di tanganmu sudah ada senapan serbu otomat yang ditakuti preman yang menjadi musuhmu yang cuma bersenjata gertak sambal dan tato tengkorak. Tinggal pilihannya apakah anda takut dan ciut nyali pada gertak si preman atau dengan tenang mengarahkan senapan ke jidatnya. Keluarkanlah perintahmu supaya dia berlutut!

Otoritas sebagai pangeran sorga sudah anda genggam, tinggal anda tentukan penampilanmu, menjadi pangeran yang minder, atau menjadi pangeran yang berwibawa rohani dan ditakuti lawan.

Yesus Sang Pemenang bersama kita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar