Minggu, 26 Agustus 2012

BANGUNLAH KEMAH DOA SAUDARA

oleh Bao Panigoran pada 13 Oktober 2010 pukul 13:25
https://www.facebook.com/notes/bao-panigoran/bangunlah-kemah-doa-saudara/437606488457



Lukas 5 : 16
Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa

Kehidupan modern menyita lebih banyak waktu kita untuk selalu terhubung dengan hiruk pikuk dunia ini. Setelah menghabiskan waktu hampir sehari-harian untuk bekerja, waktu kita juga disedot berbagai kesibukan lainnya.

Dulu, masyarakat belum sering-sering membuat acara-acara pertemuan pada malam hari. Sekarang, ada begitu banyak undangan pesta, pertemuan, bahkan rapat-rapat kantor yang diadakan pada malam hari. Kalaupun malam hari kita ada di rumah, waktu kita juga disedot habis-habisan oleh TV. Dulu hanya ada satu TVRI, yang tayang sampai jam 11 malam. Sekarang ada puluhan TV, tayang 24 jam sehari, dengan acara-acara yang menarik. Jika TV yang satu tidak menarik, kita tidak mesti mematikan pesawat, karena masih ada TV lain yang menayangkan acara yang menarik. Luar biasanya, sekarang sudah lumrah pula kebiasaan masyarakat menempatkan pesawat TV di kamar tidur. Maka adalah hal sangat biasa sejak 20 tahun terakhir, sebagian besar masyarakat kita bahkan tidur di depan TV yang terus menyala. Orang menonton TV sejak jam ia beristirahat malam, sampai ia tertidur.

Selain itu, ketika kita memiliki waktu-waktu luang di sela-sela jam sibuk kita, kini tersedia begitu banyak hobbi yang tetap menyedot habis waktu istirahat tersebut. Terbesar di antaranya ialah facebook. Kita tahan duduk berjam-jam di depan layar computer, berenang-renang di facebook, dengan segala keasyikan di dalamnya. Ada chatting, mulai dari yang sopan sampai obrolan yang cabul bernuansa selingkuh atau kedagingan. Juga ada game ini game itu, yang pesertanya teman-teman online dari tempat lain. Saking larutnya dengan facebook, tak sedikit yang melanjutkannya pada jam-jam sibuk, meskipun hal itu memecah konsentrasi kerjanya. Fasilitas facebook di handphone membuat kita makin melekat kepadanya, sebab kita dapat membawanya kemana-mana dan terus menerus memikirkannya.

Itulah gambaran kronologi perjalanan hari-hari kita dewasa ini. Sibuk dan sibuk dalamhirup pikuknya dunia. Terjadi di kota, hal yang sama telah terjadi pula di desa-desa. Saya tinggal di desa, dan semua yang saya sebutkan itu juga terjadi disini.

Saya juga tahu banyak diantara kita, terutama yang tinggal di kota dan pemukiman-pemukiman padat penduduk, sehari-hari hidup dalam kebisingan. Sejak pagi buta, tetangga-tetangga sekitar sudah berisik, baik dengan suara TV, radio maupun house musik sampah sekelas “Keong Racun” yang dipasang keras-keras. Semakin tinggi matahari, kebisingan makin gaduh oleh deru mesin mobil-mobil di jalan raya, atau sepeda motor yang digas keras-keras untuk memanaskan mesin, maupun oleh teriakan-teriakan manusia, di luar maupun di dalam rumah. Bising di rumah, sibuk di luar rumah untuk kerja. Pulang sore, sibuk lagi oleh TV. Kaum-kaum pria ada pula yang pergi ke kedai kopi, jika dia agak berandalan, pergi ke kedai minuman. Jam sebelas malam, kebisingan tidak juga reda. Jam dua belas malam, masih saja rumah dipenuhi suara-suara gaduh dari sebelah. Mumet. Dua puluh empat jam sehari. Stress. Penuh tekanan. Tanpa ketenangan sama sekali.Itulah keadaan sosial kita sehari-hari. Itulah keadaan dunia ini. Dari keadaan-keadaan itulah kita menyerap ajaran-ajaran, yang penuh intimidasi, oportunistik, dan kekotoran moral.

Saudaraku….Anda tidak akan dapat membangun hubungan yang mesra dengan Bapa dengan keadaan sibuk dan bising seperti itu. Tidak ada satupun perubahan yang akan anda dapatkan dari tulisan-tulisan saya ataupun khotbah-khotbah yang anda dengar di gereja, jika anda tetap berada setiap saat di suasana lingkungan seperti itu. Firman yang anda dengar adalah firman yang jatuh ke atas batu dan semak belukar. Andalah batu dan semak belukar itu, jika anda sepanjang hari berada dalam suasana begitu.

Apa maksud saya? Apakah maksud saya supaya anda berhenti bekerja dan pindah dari tempat tinggal anda yang padat penduduk itu? Tidak, sebab hal itu tidak mudah tentu saja.

Tetapi anda tidak akan dapat menikmati kesadaran sebagai anak Allah, yang berasal dari surga, yang di bumi ini hadir sebagai pendatang untuk tugas Kerajaan, jika anda selalu saja di kelilingi keramaian dan waktu anda tersita untuk berbagai macam kesibukan. Berhentilah selalu sibuk! Keluarlah dari kebisingan dan keramaian! Semua itu semak belukar bagi anda!Saudaraku….

Anda harus membangun kemah doamu. Anda harus memiliki tempat untuk menyendiri, jauh dari kebisingan dan kesibukan. Anda harus punya waktu pribadi yang cukup bagi Bapa. Anda harus punya waktu keluar sejenak dari dunia menemui Yesus.

Tanpa anda berdoa, diskusi rohani tinggallah diskusi. Kotbah menyentuh tinggallah kotbah. Anda akan seperti orang mengamati wajah dikaca ketika anda mendengar kotbah yang “kena ke saya”, tetapi selepas anda pergi dari depan kaca itu, anda lupa lagi semuanya, jika anda tidak mulai berdoa.

Tetapi ketika anda berdoa dan mengangkat tangan sendirian pada Yesus, di tempat yang sunyi tanpa gangguan apapun, saya jamin anda akan menikmati kedamaian yang luar biasa. Anda akan dapat berbicara terus terang, membongkar seluruh isi hati anda yang sesak penat, dan merasakan hadiratNya. Anda akan merasakan aliran kasih Allah, serta perasaan damai yang menyegarkan jiwa anda.

Suasana yang tenang dan sunyi anda perlukan supaya panca indra anda tidak terganggu, sehingga roh anda dapat terfokus kepada wajahNya. Saat seperti itu, anda akan menyadari bahwa Yesus hidup dan begitu dekat dengan anda.

Dalam suasana berisik, anda tidak akan dapat merasakan itu, sebab panca indra anda menjadi aktif menerima suara-suara bising, yang akan memenuhi benak dan perasaan anda, dan otak anda akan sibuk mengenali suara-siuara bising itu: ini suara motor si budi, itu suara teriakan si iwan, yang itu tawanya ayah si bobi, dan sebagainya, dan sebagainya. Maka doa anda akan anda temukan sebagai suara radio membentur tembok.

Anda tidak dapat berdoa kepada Bapa, jika jiwa dan roh anda sambil mencermati berita demonstrasi yang ditayangkan TV. Tuhan akan melihat anda sedang berkumur-kumur saja. Anda harus membangun suasana yang hormat kepadaNya yang duduk di tahta Maha Mulia, serta komunikasi yang sepenuh hati dan pikiran.

Bagaimana caranya membangun kemah doa pribadi?Bangunlah pagi-pagi buta, ketika lingkungan anda masih diam membisu. Sebab hal itulah yang dilakukan Yesus juga. Ukurlah jam berapa tetangga-tetangga anda mulai berisik, dan mulailah berdoa ketika mereka masih tertidur.

Jika hal itu tetap susah anda peroleh karena anda tinggal di pemukiman padat dan bising, saya menganjurkan saudara mencari satu tempat sunyi yang dapat anda kunjungi secara rutin. Mungkin di atas bukit, mungkin di tepi pantai, mungkin di pinggiran sawah, mungkin di tepi hutan.

Mungkin anda tidak dapat kesana pada pagi buta, tapi anda dapat mendatangi Bapa kapan saja. Kita tidak berbicara mengenai jam terbaik ketika kita bicara tentang pagi buta. Kita bicara tentang suasana terbaik. Bukan jamnya, tapi suasana teduhnya yang anda perlukan. Tentang jam terbaik, sebenarnya Allah dapat didatangi jam berapa saja. Tapi alangkah baiknya jika anda datang pada pagi buta, siang yang sunyi, dan malam yang hening, setiap hari. Daud bersujud di hadapan Allah tujuh kali sehari. Morris Cerullo bersujud lima sampai enam jam secara marathon setiap pagi. Smith Wigglesworth menyingkir untuk berdoa tiap setengah jam sekali. Bagaimana dengan anda?

Dahulu ketika masih mahasiswa, saya biasa duduk sendirian di punggung atap rumah kos menjelang tengah malam yang gelap. Dengan menatap ke langit penuh bintang, saya berdoa berjam-jam di tempat itu.

Dua tahun lalu, saya tinggal di pemukiman padat penduduk sehingga tidak pernah nyaman berdua-duaan dengan Tuhan. Mengakali itu, selama berbulan-bulan saya selalu mengambil waktu untuk naik ke atas bukit, dan di tempat sesunyi itu, saya bebas berseru-seru kepada Allah kita. Setelah itu saya memiliki tempat doa yang baru, yakni teras lantai dua yang kosong sebuah bangunan studio radio Kristen yang terletak di puncak bukit yang terpencil. Dari tempat itu saya mempunyai pandangan yang lebih leluasa ke arah kota di lembah, dan menikmati persekutuan yang akrab dengan Bapa. Di tempat itu saya bebas berlutut, menari-nari menikmati hadiratNya, serta melambai-lambaikan tangan kepadaNya, tanpa kawatir diintip orang.

Kalau anda memeriksa Alkitab, anda akan menemukan satu fakta bahwa umumnya nabi-nabi di Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru termasuk Yohanes Pembabtis, hidup di tempat yang jauh dari keramaian.

Anda memerlukan suasana yang teduh dan damai untuk dapat menikmati hadirat Allah. Dan percayalah, ketika doa anda terpancar dari hati, perasaan, pikiran serta roh yang terpusat kepada Bapa, dimana anda dapat menikmati hadiratNya, itu berarti doa-doa anda sampai kepadaNya. Saat itu anda sedang duduk berlutut di hadapan tahtaNya, dan anda akan memperoleh penyertaan Tuhan dalam hidupmu.

Bangunlah kemah doamu, saudaraku. Anda memerlukannya agar anda bertumbuh semakin teguh. Yesus mempunyai banyak rencana besar bagi anda dan gerejaNya di akhir zaman ini. Jika anda dapat lebih banyak berdua-duaan denganNya, percayalah bahwa Ia akan membawa anda untuk terlibat dalam rencana besarNya itu.

Dengarlah, Yesus tidak lama lagi akan datang. Ia membutuhkan lebih banyak orang yang bisa diutus. Ia membutuhkan lebih banyak pahlawan KerajaanNya. Ia tidak mencari orang-orang pandai, tidak mencari sarjana-sarjana teologia, atau pejabat-pejabat gereja. Ia mencari orang yang berdoa, dengan hati yang tercurah untukNya. Berilah itu bagiNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar