Minggu, 26 Agustus 2012

KITA HARUS KUDUS

oleh Bao Panigoran pada 28 September 2010 pukul 15:58
https://www.facebook.com/notes/bao-panigoran/kita-harus-kudus/431783233457


Ibrani 12 : 14b
Sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan

Shalom saudaraku dalam Tuhan Yesus

Kali ini saya hendak bicara tentang kekudusan. Ini memang bahasan yang mungkin kurang menyenangkan telinga sebagian orang, tetapi ini harus diungkapkan dengan terbuka, supaya kita menyadari bahwa dalam mengikut Tuhan, ada harga dan pengorbanan yang harus kita berikan, terlebih jalan hidup kita.

Saya menyadari kita semua berasal dari berbagai denominasi yang berbeda. Mungkin mengenai babtisan, liturgi, cara ibadah, hari minggu atau sabtu, dan beberapa lainnya, belum lagi terdapat kesepahaman. Tetapi di dalam banyak hal yang fundamental, kita tidak boleh berbeda. Salah satunya, kita harus sama-sama menyadari bahwa Allah kita ialah Allah yang maha kudus, dan hanya orang-orang yang kudus yang akan diperkenan olehNya. Sebab tanpa kekudusan, tak satu pun dari kita akan sampai ke surga, tak peduli apa-apa saja yang telah kita kerjakan di dunia ini bagi pelayanan dan kebaikan.

Dalam membangun hubungan intim dengan Yesus, anda harus bersih dari dosa. Sebab tanpa kekudusan, Ia akan menolak mendengar doa kita dan memalingkan wajahNya. Mengapa? Karena ketika kita tidak kudus, di alam roh kita akan terlihat dalam keadaan telanjang, atau berpakaian kotor dan buruk. Sebagai Raja Yang Maha Kudus, Ia tidak akan berkenan sedikitpun untuk hal-hal yang tidak kudus, termasuk para penghadap-penghadap (baca: pendoa-pendoa), akan ditolakNya. Allah kita bukanlah Allah yang murahan, tetapi Allah yang sungguh-sungguh sakral, suci dan dikelilingi kekudusan. Allah sangat membenci dosa. Sangat jijik melihatnya.

Ketika kita hendak menghadap seorang raja di istananya, sudah pasti kita akan terlebih dahulu menghadapi sistem protokoler yang berlaku disana. Tubuh kita akan digeledah apakah ada sesuatu yang kita sembunyikan, juga pakaian kita akan dinilai apakah pantas atau tidak. Jika tidak pantas, para pengawal istana akan menolak kita. Seorang raja di dunia saja tahu bagaimana menjaga kemuliaan dan kesakralan hadiratnya. Menurut anda, tidakkah jauh lebih lagi Raja segala raja...?

Tanpa kekudusan, semua pelayanan kita, mukzizat-mukzizat yang kita kerjakan, kebaikan-kebaikan kita, penginjilan kita, pengorbanan kita, persembahan harta benda kita, dan seluruh pekerjaan besar yang telah kita kerjakan untuk Tuhan, semua itu akan sia-sia. Mungkin akan membawa manfaat bagi banyak orang, tapi tidak untuk diri kita sendiri.

Tanpa kekudusan, kita akan ditolak, sebaik manapun kepribadian kita!

Apakah artinya kudus itu? Kudus di hadapan Allah artinya bersih dari dosa apapun. Dalam dunia roh, hanya ada dua jenis manusia, yaitu anak-anak Kerajaan dan yang bukan. Anak-anak Kerajaan ialah roh-roh manusia yang memakai jubah surgawi, yakni jubah putih dan bercahaya, jubah kekudusan, yang diperoleh oleh pengampunan Yesus yang telah mereka terima. Jadi meski tubuh mereka telanjang di bumi karena penderitaan misalnya, di hadapan Allah mereka tetap terlihat memakai jubah pesta surgawi. Yang bukan anak-anak kerajaan ialah setiap orang yang menolak Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Roh mereka telanjang. Allah memang mengasihi mereka dan ingin mereka memperoleh keselamatan, tetapi selama mereka telanjang, mereka akan ditolak masuk ke hadirat Allah.

Tetapi ada golongan lain, yakni orang-orang yang berjubah tapi jubahnya kotor. Mereka adalah orang-orang Kristen, yang mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, tetapi tidak hidup di dalam kekudusan dan kehendak Allah. Mereka merasa berhak masuk ke pesta perkawinan Anak Domba Allah, tetapi mereka akan ditangkap dan diusir dan dilemparkan keluar. Mereka ditolak!

Tahukah saudara mengapa Yesus dari salib berseru : Eli! Eli! Lamasabakhtani! (AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku)? Sebab pada saat itu Ia sedang menanggung dosa-dosa kita, dan olehnya Ia terlihat menjadi sangat menjijikan, sehingga Allah berpaling dariNya. Ketika itu, dari sorga, Yesus terlihat berjubah kotor, itulah sebabnya Ia ditolak. Hal itu sudah dinubuatkan Nabi Zakharia ratusan tahun sebelumnya, melalui penglihatan tentang Imam Besar Yosua.Zakharia 3 : 3 Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu. (8) Dengarkanlah, hai Imam Besar Yosua! Engkau dan teman-temanmu yang duduk di hadapanmu –sungguh kamu merupakan suatu lambang. Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan hamba-Ku, yakni Sang Tunas.

Itulah sebabnya Yesus harus menjalani hukuman kita di alam maut, menggantikan kita. Tetapi kebangkitanNya dari alam maut, telah menjadi suatu berita kemenangan besar bagi kita, bahwa alam maut telah kalah, sehingga kita tak perlu lagi masuk ke dalamnya, jika kita benar-benar menjadi anak-anakNya yang kudus.

Bagi anak-anak Allah yang berjubah putih dan bercahaya itu, berlakulah seluruh janji Allah dan perlindungan sempurna dari Bapa. Mereka tidak dapat disantet, tidak terkena sihir, dan tidak dapat dihipnotis, kecuali mereka membuka diri sendiri. Doa mereka sampai, didengar dan diterima, dan mereka menjadi fokus mata Allah setiap detik. Mereka mungkin bukan orang-orang hebat di dunia, juga mungkin selama hidupnya selalu diterjang badai dan memikul salib yang berat, mungkin tidak pula paham semua firman Tuhan, tapi mereka takut akan Allah dan melakukan firmanNya dan menjaga kekudusannya.

Orang yang kudus, tidak perlu takut lagi pada setan, hantu dan sebangsanya itu, sebab ia memancarkan cahaya Roh yang ditakuti oleh iblis. Orang-orang kristen yang tidak kudus akan sangat mudah diserang oleh roh-roh jahat, santet, sihir dan hipnotis, sama halnya dengan orang-orang yang telanjang (yang menolak Yesus).

Lalu pertanyaan yang timbul di hati kita mungkin, bagaimana caranya menjadi kudus?

Sebenarnya, tidak ada seorangpun manusia kudus di antara kita. Yang ada ialah orang-orang yang dikuduskan, sehingga menjadi kudus. Kita adalah narapidana yang telah memperoleh amnesti atau pengampunan. Jadi kita kudus bukan karena kelahiran atau usaha kita, tapi karena pengampunan Yesus Kristus yang kita peroleh secara cuma-cuma melalui pertobatan dan penerimaan kita terhadap pemberianNya itu.

Oleh kasih karunia tersebut, kita yang tadinya telanjang, telah dikenakan jubah surgawi setelah kita menerima Yesus. Perjalanan hidup kita di bumi selanjutnya ialah menjaga jubah tersebut agar tidak menjadi kotor, sampai ajal menjemput. Kita mesti setia sampai akhir, agar kita beroleh janji kepastian keselamatan yang telah kita terima itu.

Ketika Yesus mengampuni kita, satu pesan yang selalu Ia sampaikan: Dan jangan berbuat dosa lagi! Tapi ada kalanya kita jatuh kembali, mungkin oleh badai, mungkin oleh kedagingan yang belum mampu kita kalahkan. Kita melakukan dosa kembali. Lalu bagaimana?

Jika kita berdosa lagi, itu artinya jubah kita telah menjadi kotor. Allah akan menarik hadiratNya yang maha kudus. Ia akan menolak dan memalingkan wajahNya. Doa-doa kita tidak akan dijawab. Dan jika kita mati dengan kondisi begitu, tak peduli apa-apa saja yang telah kita kerjakan bagi Tuhan di masa lalu, Yesus akan menolak kita dan berkata: “Enyahlah hai pembuat kejahatan! Aku tidak mengenalmu!” Pada saat itu, besarlah pukulan batin kita, karena jasa-jasa serta mukzizat-mukzizat dalam pelayanan kita di masa lalu tidak dapat menyelamatkan kita dan tidak dijadikan bahan pertimbangan.

Tetapi Ia adalah setia dan adil. Yesus telah menyediakan darahNya bagi kita untuk mencuci jubah kita sehingga menjadi putih berkilau kembali. Artinya, jika kita telah berbuat dosa, datanglah kepadaNya segera dan jangan tunda-tunda (sebab kita tidak tahu kapan dan bagaimana kita meninggalkan dunia ini), minta ampunlah dengan sungguh-sungguh, maka Yesus akan mengampuni kita tanpa syarat, sebab Ia sangat baik.

Saudaraku di dalam Yesus…Periksalah diri saudara, apakah jubah roh saudara dalam keadaan bersih atau sedang kotor. Bagaimana caranya? Dengan membaca firman Tuhan. Alkitab telah membeberkan dengan jelas kehendak-kehendak Roh dan kehendak-kehendak daging. Jikalau engkau ternyata hidup dalam kedagingan, ketahuilah bahwa jubahmu pasti sedang kotor. Apakah anda terikat pada suatu kehendak daging? Pada satu kebiasaan yang tidak kudus? Atau, apakah anda sedang menyimpan dendam dan sakit hati? Menginginkan kecelakaan bagi seseorang di luar sana? Apakah engkau sedang berpura-pura kudus? Apakah ada dosa yang engkau simpan? Apakah di rumahmu ada benda-benda jimat dan berhala dan engkau sayang padanya? Apakah padamu ada ilmu-ilmu kanuragan yang dahulu engkau pelajari dan belum membuangnya? Apakah dahulu ada perjanjianmu dengan setan dan belum engkau putus di dalam nama Yesus? Apakah engkau pernah menyakiti hati saudaramu dan belum meminta ampun atas hal itu? Semua itu, dan lain-lain sebagaimana disebutkan Alkitab, jika ada padamu, segeralah datang pada Yesus dan bertobat. Dia yang sungguh mengasihimu itu, pasti akan mengampunimu tanpa syarat, tujuh puluh kali tujuh kali!

Jangan simpan dosa saudara. Selidikilah dalam-dalam, sebab sebiji dosa dapat membuat anda tertolak. Tidak ada salahnya saudara terus menerus membuat pengakuan dosa di hadapan Tuhan, empat mata, bertobat dan meminta ampun. Apapun dosa saudara, sebutkanlah hal itu di hadapanNya, dan mohonlah pengampunanNya. Karena engkau anak Allah, Ia akan mengampunimu dengan penuh kasih dan dibebaskan dari segala tuntutan. Selanjutnya, marilah kita terus menerus mendisiplinkan diri kita, menjaga jubah kita tetap kudus dengah hati yang takut akan Allah, sambil kita mengerjakan tugas dan panggilan kita masing-masing.

Anak-anak Terang, hidup dalam Terang.

Yesus mengasihi anda dan saya. Haleluyah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar