Minggu, 26 Agustus 2012

KARPET MERAH

oleh Bao Panigoran pada 11 November 2010 pukul 10:23
https://www.facebook.com/notes/bao-panigoran/karpet-merah/451337803457


Yohanes 14 : 21a
Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.

Saudara dalam kasih Yesus...Apa kabar? Semoga anda semua terus bertumbuh dalam kesetiaan dan ketekunan dalam ikut Tuhan. Dunia ini dipenuhi semak duri, tetapi siapa tidak dihimpit oleh semak duri itu, ia akan memperoleh hidup yang kekal.

Penting bagi kita untuk selalu sadar bahwa tak cukup bagi kita menjadi kristen. Kita semua harus terus bertekun dalam ketaatan terhadap firman Tuhan.

Janganlah saudara salah mengerti tentang kasih karunia, sekali lagi mohon anda tidak salah mengerti. Semua kita tahu bahwa Yesus sangat mengasihi kita. Saya juga selalu berkata, bahwa Yesus sangat mengasihi saudara. Tetapi harap anda perhatikan dan anda benar-benar perhatikan: YESUS BERDIRI DI DALAM KEKUDUSAN.

Terang tidak dapat menyatu dalam gelap. Jika kita tinggal dalam kegelapan, Yesus tidak dapat tinggal di dalam kita, meskipun Ia mengasihi kita.

Kudus! Kudus! Kudus! Kuduslah TUHAN Allah kita!Itulah tema sorak sorai utama di surga. Surga itu tempat yang maha kudus. Tidak ada kotoran di sana, dan tidak ada orang yang membawa kekotoran dapat datang ke sana.

Barangsiapa hendak bertemu Tuhan kelak, hendaklah ia kudus, membersihkan seluruh hidupnya.

Benar Yesus tidak meninggalkan kita sejenakpun. Tapi saya harus menerangkannya kepada anda, bahwa anda harus selalu berjalan di jalan kemuliaan, seumpama Jalan Karpet Merah. Inilah Karpet Merah yang disebut Firman, Jalan Kekudusan dan Kemuliaan. Barangsiapa berjalan di atasnya, ia akan hidup selama-lamanya meskipun ia sudah mati. Arah Jalan itu pasti dan tidak berubah-ubah. Yesus berdiri di dalamnya sebagai Pemimpin dan Raja, sebab Karpet Merah itu ialah JalanNya. Itulah HadiratNya.

Anda dan saya, sebagai orang-orang tebusanNya, berjalan di atas Karpet Merah itu, sebagai bintang yang dielu-elukan malaikat surga, disambut dengan sorak-sorai kemenangan dan bunyi-bunyian genderang serta terompet. Barangsiapa yang berjalan di atas Karpet Merah itu, ia melangkah pasti menuju Keselamatan. Selama di perjalanan, ia terlindung aman, ia tidak akan celaka. Biar seribu rebah disisi kanan, atau sepuluh ribu rebah disisi kiri, tapi setiap orang yang berjalan di Karpet Merah akan tetap berdiri kokoh. Tidak satupun kuasa jahat dapat mengganggunya. Inilah jalan perlindungan sempurna, sebab Yesuslah yang melindunginya.

Tetapi jika anda keluar dari Karpet itu, melenceng ke kiri atau ke kanan, menurut anda, apakah Yesus akan keluar dari Karpet Merah juga dan menyusul anda?

Tidak saudaraku. Ia tidak mungkin keluar dari kekudusanNya. Tetapi Ia akan berdiri di atas karpet itu dan memanggil-manggil kepada anda sepenuh dukacita. Seperti ibu yang kehilangan anaknya, Ia akan memanggil-manggil nama anda supaya anda kembali. Matanya akan terus menatap kepada anda dengan sorot mata kesedihan, manakala Ia lihat langkah anda semakin jauh dari hadiratNya.

Ketika anda keluar dari Karpet Merah, anda harus tahu bahwa anda berpotensi untuk dihajar gelombang dan badai, anda dapat kena santet atau hipnotis, dan ada begitu banyak binatang buas yang bersileweran di situ siap menerkam anda. Potensi anda untuk hancur begitu besar, sama besarnya dengan potensi yang dimiliki setiap orang yang tidak mengenal Jalan itu. Bedanya, Tuhan Yesus tidak akan berhenti memanggil-manggil nama anda dan akan terus mengupayakan berbagai cara agar anda kembali.

Tetapi sungguh, Yesus tidak pernah menginginkan kita terkena celaka. Itulah sebabnya Ia akan terus memanggil-manggil kita supaya kembali ke Karpet Merah. Sebab iblis tidak berani menjejakkan kakinya kesitu, karena iblis itu pencuri, mentalnya mental pencuri, dan lagipula Karpet Merah itu dipenuhi kemuliaan Allah. Iblis hanya mengintai-ngintai saja, siapa tahu ada anak-anak Tuhan yang melangkah keluar dari Karpet Merah itu, untuk segera dapat ia terkam.

Ketika anak yang melenceng keluar itu terkena bahaya, Yesus berharap anakNya itu menjadi tersadar bahwa ia telah sesat langkah, dan kalau ia sudah sadar, Yesus sangat berharap anakNya itu kembali kepadaNya di Karpet Merah. Tetapi banyak orang yang ketika dihajar badai akhirnya menyalahkan Tuhan. Ia tidak sadar bahwa kakinyalah yang telah meninggalkan Yesus.

Ada juga orang yang berjalan keluar dari Karpet Merah itu sambil terus menyangka bahwa Yesus masih terus menutup bungkus dia. Inilah orang-orang yang tertipu oleh pandangan liberal yang berkata bahwa Yesus terlalu baik untuk tega meninggalkan dia. Yesus memang tidak meninggalkan kita, tapi kita dapat meninggalkan Dia.

Saudaraku..Tuhan kita telah mati untuk menebus dosa kita. Sesungguhnya benar, kita hidup dalam zaman pengampunan, oleh kasih karunia. Kapan anda lahir? 40 tahun lalu? 50 tahun lalu? Dengar baik, jauh sebelum anda lahir, Yesus sudah mengampuni anda! Ia telah mengampuni kita sejak dua ribu tahun lalu!

Kita, yang semestinya tidak punya harapan untuk dapat sampai ke sorga, oleh pengampunan dan oleh keputusan kita untuk menerimaNya, sekarang telah berjalan di atas Karpet Merah Surgawi, yang membawa kita pasti menuju surga.

Tetapi..Kita tidak boleh keluar dari Jalan Karpet Merah itu. Kita harus tetap berada di dalamnya. Sebab di dalamnya kita memperoleh penyertaan Tuhan sepanjang usia, merasakan hawa kasih Allah yang amat menyejukkan, dan tidak ada bahaya sebab Kristus sendiri yang melindungi kita, Ia kota benteng kita, perisai kita!

Dan Karpet Merah itu ialah kekudusan, sebab tanpa kekudusan, tak seorangpun akan melihat Tuhan.

Ia juga disebut Jalan Firman. Tidak semua orang yang bernyanyi dan berseru kepada Yesus: "Tuhan! Tuhan! Aku mengasihiMu," akan masuk ke surga. Tetapi barangsiapa mengasihi Yesus, hendaklah ia mengerjakan perintah-perintah Yesus, tinggal di dalan FirmanNya dan berakar di dalam Dia.

Siapakah yang pergi keluar dari Karpet Merah sementara ia masih menyangka jalan serta Yesus?Mereka adalah orang-orang yang disebut kristen, atau menamai dirinya pengikut Yesus, mengaku mengasihi dan sayang padaNya, tetapi hidupnya tidak kudus, ada dalam ikatan kedagingan, tidak mengampuni, dan tidak menghasilkan buah Roh dalam hidupnya.

Apa yang harus mereka lakukan? Mereka harus bertobat dan kembali kepada Karpet Merah Surgawi, yaitu Yesus itu sendiri.

Saudaraku, maaf jika kali ini tulisan saya agak keras. Tapi saya hanya menyampaikan apa yang ditaruh di hati saya: bahwa kita semuanya harus hidup kudus dan taat dalam firmanNya.

Kepada adik-adik saya anak muda dan remaja, jauhilah kecabulan, jauhi pornografi dan buang fantasi-fantasi jorok dari pikiranmu. Persembahkanlah pikiranmu hanya untuk Tuhan saja. Pikirkanlah yang baik-baik saja dan kudus, serta berkenan kepada Allah.

Boleh berpacaran, tetapi jangan lakukan hubungan seks sebelum menikah, dan jangan saling membangkitkan birahi kedagingan. Berpacaranlah di dalam Tuhan, biasakanlah berdoa dan berdiskusi tentang firman disaat bertemu pacar. Para gadis, berdandanlah yang sopan, agar dandananmu tidak menimbulkan pikiran cabul pacarmu, sebab jika ia demikian, kau telah menyebabkannya berdosa. Para pemuda, kekanglah dirimu dan jadilah seorang anak Tuhan yang taat.

Jauhkanlah segala kecabulan dari hidupmu. Buang semua benda-benda porno, apakah itu berupa majalah, novel, stensilan, VCD, gambar-gambar, alat-alat yang disebut alat bantu (padahal fasilitas dosa masturbasi). Semua itu menjijikkan di mata Yesus. Tidak pantas seorang anak Tuhan menyimpan benda-benda seperti itu.

Buang semua benda-benda berhala, apakah itu jimat-jimat, tangkal-tangkal, patung-patung, atau koleksi barang pusaka. Apakah benda berhala itu? Setiap benda telah menjadi berhala apabila benda itu dalam makna gaib, dinamai atau dianggap memiliki kekuatan, kesaktian, kandungan spiritual (bhs batak: sahala), wibawa gaib, pembawa keberuntungan, pembawa rejeki, penglaris toko, pemanggil pembeli, terlebih-lebih untuk disembah atau dijadikan media menyembah Allah. Semua itu kejijikan di mata Yesus.

Lepaskan dirimu dari segala kecanduan, apakah itu kecanduan rokok, narkoba, alkohol, dll. Yesus datang untuk melepaskan seluruh belenggu. Jika masih ada yang terbelenggu, berarti ia belum menerima Yesus dengan sungguh-sungguh atau menolak untuk dibebaskan.

Persembahkanlah lidahmu untuk kekudusan, kebenaran dan kasih. Hindari percakapan yang membangkitkan asmara kepada yang bukan suami atau istrimu. Jauhi kebiasaan-kebiasaan buruk seperti judi, gossip, mengerjai orang, berbohong, dan lain sebagainya.

Juga hiduplah di dalam kasih. Juga di dalam ketaatan dan ketekunan. Berdoalah ketika engkau merasa lemah. Dengarkan atau nyanyikanlah puji-pujian rohani agar engkau senantiasa merasa segar.

Mengikut Tuhan akan terasa berat kalau kita kehabisan minyak. Tetapi pelita (semangat) kita akan tetap menyala jika kita melimpah dengan minyak. Darimana minyak kita peroleh? Dari berdoa dan menyembah, maka biasakanlah berdoa. Dari membaca firman dan tulisan-tulisan rohani, maka banyaklah membaca firman dan bersaat teduh. Dari puji-pujian rohani, maka usahakanlah agar dimana engkau berada, engkau dekat dengan lagu-lagu rohani. Dari ibadah, maka janganlah malas mengikuti ibadah yang ada. Juga dari mendengarkan kesaksian-kesaksian dan kotbah hamba-hamba Tuhan.

Minyak rohani akan membuat kasih anda pada TUHAN tidak akan padam, bahkan akan semakin menyala-nyala.Dan siapa yang bertahan sampai kesudahannya, akan selamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar