Minggu, 26 Agustus 2012

MENYANGKAL EGO, KUNCI KEMENANGAN KITA

oleh Bao Panigoran pada 18 Oktober 2010 pukul 16:07
https://www.facebook.com/notes/bao-panigoran/menyangkal-ego-kunci-kemenangan-kita/439914488457


Matius 16 : 24
Lalu Yesus berkata kepada murid-muridNya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”

Saudaraku di dalam Kristus Yesus..
Kiranya kasih Bapa semakin mekar berkembang di dalam jiwa kita semua, agar dengan demikian, semakin nyatalah bahwa kita ini anak-anak Allah.

Beberapa waktu lalu, saya telah menulis tentang menyangkal ego. Tapi saya menyadari itu belum cukup. Kita harus terus membahas topik ini, karena di balik penyangkalan ego, ada sesuatu yang sangat besar yang akan kita peroleh. Tuhan menyadarkan saya akan hal itu. Jadi anggaplah ini lanjutan dari artikel sebelumnya.

Bahkan inilah kunci rahasia terbesar bagi kita dalam mengikut Tuhan Yesus.

Dahulu, mendiang ayah saya memiliki kolam ikan lele dumbo. Suatu hari kami panen. Kolam dikuras dan ikan-ikan kami tangkap dengan jaring. Ada sebatang kayu busuk di dasar kolam. Dan ketika batang kayu itu disingkirkan, ternyata di bawahnya tersembunyi begitu banyak ikan lele.

Demikianlah, ego kita menutupi kasih Allah yang telah disediakan bagi kita. Jika kita menyingkirkan ego, kita akan menemukan harta rohani yang begitu besar dari Tuhan yang selama ini tersembunyi, dan yang selama ini kita minta dalam doa.

Allah telah merancangkan segala sesuatu yang terbaik bagi kita, karena Ia sangat mencintai kita, sebab kita ini anak-anakNya. Ada kepentingan Allah jika hidup kita penuh kebaikan. Panjang lebar saya telah beberkan hal itu dalam artikel berjudul “Anda adalah iklan Kerajaan Allah”.

Tetapi seringkali kita gagal memperoleh rencana-rencana kebaikan itu, karena ego kita menghalanginya.

Ada juga kalanya kita telah menerima sesuatu yang berharga, tetapi dengan cepat kita kehilangan itu. Karena apa? Karena ego kita juga. Kita membiarkan ego kita besar kepala dan mulai memuji-muji diri.

Tuhan telah merancangkan masa depan yang terbaik bagi kita. Percayalah, Dia Manajer yang sangat ulung. Allah itu manajer bagi setiap anak-anakNya. Ia tahu bagaimana mengangkat saudara semakin tinggi. Dan Ia merancangkan hal itu. Jadi percaya saja kepadaNya.

Tetapi ada orang yang tidak mau dibentuk oleh Allah. Dia maunya tiba-tiba langsung dapat pekerjaan puncak. Keinginannya tiba-tiba ia kaya raya, tiba-tiba popular, tiba-tiba menjadi sangat berpengaruh, tanpa melangkah dari langkah pertama. Egonya terlalu cerewet, sehingga ia tidak mendapatkan apa-apa.

Anda harus menjalani segalanya dengan rendah hati, tenang dan percaya kepada tangan dingin Tuhan.

Tuhan mengungkapkan rahasia besar ini: anda akan susah dan gagal terus untuk menjadi pengikut sejati Yesus, jika anda tidak menyangkal ego. Anda akan gagal memperoleh berkat-berkat rohani dan materi yang telah disediakan bagi anda, jika gangguan ego tersebut tidak anda tendang jauh-jauh.

Siapakah ego kita? Ego adalah diri kita sendiri. Lalu apanya yang kita sangkal? Yang kita sangkal ialah suara-suaranya, kehendak-kehendaknya, keinginan-keinginannya. Masakan kita bisa menyangkal keinginan diri sendiri? Bisa! Misalnya: kita ingin mengambil pulpen, tapi kita berkuasa untuk membatalkannya. Keinginan mengambil pulpen itu kita sangkal, dan gagallah kita mengambil pulpen itu. Demikianlah yang disebut menyangkal ego.

Seperti apakah warna suara (kehendak) ego kita? Saya sudah pernah menjabarkannya, dan saya tahu, umumnya kita mengenalinya. Ego kita ingin dipuji. Ia ingin dihormati. Ia ingin dihargai dan dianggap penting. Ia menuntut penghormatan. Ia ingin dibujuk-bujuk. Ia memperjuangkan hak-haknya. Ia bersifat menuntut balas. Ia ingin dimenangkan dan dibela seluruh dunia. Ia mengharapkan keuntungan pribadi dari segala sesuatu. Ia memperjuangkan popularitas, kekayaan, kehidupan yang senang-senang dan manja, keinginan-keinginan daging. Jika ia tidak mendapatkan keinginannya, ia sakit dan menderita. Jika ia mendapatkannya, ia membanggakannya, di dalam hati kita, dan parahnya, lewat mulut kita juga sehingga kita menjadi sombong dibuatnya. Ia memuji diri sendiri, dan membayangkan semua yang ada di luar dirinya ada untuk melayani keinginannya itu, jika tidak, berarti dia disakiti.

Jika kita jabarkan lagi, kita dapat membuat definisi yang lebih panjang. Tetapi anda sudah mengerti warna-warnanya.

Itulah yang harus anda sangkal.

Kapan anda menyangkal ego? Setiap kali dia bersuara. Jadi setiap saat.

Mungkin suatu hari anda, -yang bila ditinjau dari segi sosial sepantasnya dihormati karena jabatan, atau pangkat, atau senioritas, atau umur, atau kepakaran, atau jasa, dan lain sebagainya-, ternyata diperlakukan kurang terhormat. Maka ego anda akan tidak suka dan menggerutu di dalam. Pada saat itulah anda harus berkata: “Diam kau ego!”

Hasilnya anda akan tetap tenang, tetap damai-damai saja, tidak terganggu sedikitpun. Ketika tiba-tiba mereka datang dan minta maaf, anda dengan mudah dapat berkata: “Ah, tenang saja kawan, itu bukan masalah kok, hahaha..” Tahukah anda apa yang akan dapatkan? Diam-diam mereka akan melihat kepribadian emas di dalam diri anda. Ada terang Kristus, yaitu kepribadian Kasih.

Ketika kita mendapatkan perlakuan tidak adil di sekitar, sudah pasti ego kita bereaksi. Ia akan cemberut di dalam, dan memenuhi hati kita dengan perkataan-perkataan kebencian. Pada saat itulah anda menghardiknya: “Kau ego, diam!”

Ketika kita dibanding-bandingkan dengan orang lain, dimana kelebihan-kelebihan orang itu dibeberkan dengan tujuan mengkritik kekurangan kita, sudah pasti ego kita panas dingin di dalam. Ia akan menyesaki dada kita dengan kata-kata pedas dan sumpah serapah yang siap untuk diledakkan melalui lidah kita. Tetapi saat itulah ego tersebut harus kita suruh diam dan jangan banyak bacot.

Ketika kita dirugikan orang lain, ego kita akan berteriak-teriak sakit hati dan mendesak-desak kita untuk membalas. Laporkan dia ke polisi! Kasih pelajaran padanya! Jangan bodoh! Jangan mau dipermainkan, kau ini tolol! Kau berhak menuntutnya ke pengadilan! Kau di pihak yang benar! Bodoh kau kalau kau diamkan saja!

Pada saat ego kita itu heboh seperti itu, saat itulah kita memarahinya: “Diam dan jangan berisik!” Lalu memuji Tuhan, melepaskan pengampunan dan menyerahkan seluruhnya kepada Tuhan, seperti yang dilakukan Ayub.

Ketika orang lain menjadi lebih maju, mendapat pujian dan lebih diperhatikan daripada kita, ego kita akan langsung cemburu. Tapi anda harus menyuruhnya diam.

Ketika anda dikhianati dan ditinggalkan, ego anda akan merasa sakit dan pahit. Tapi suruh dia diam. Sebab jika ia terus menerus bicara, kata-katanya akan mengendap di jiwa anda dan membuat anda benar-benar kepahitan. Saat kita kepahitan, kita akan segera hancur, dan diterkam oleh iblis.

Ketika anda telah melakukan kebaikan, mengerahkan seluruh niat baik anda, tetapi dia tidak peduli dan tidak menghargai, mungkin ego anda akan bereaksi kecewa dan jengkel. Jika anda membiar-biarkan ego tersebut bicara di benak anda, lama-lama kasih anda pada orang itu akan tawar, anda akan ketus dan tidak peduli lagi kepadanya. Anda akan kehilangan kasih. Jadi anda harus menyuruh ego anda itu diam, sebelum perasaan anda terpengaruh olehnya.

Benak kita, jiwa kita, adalah rumah bagi ego kita. Kata-kata reaktif dari ego akan menyesaki benak kita, membuat dada kita sesak, nafas terasa berat. Dengan cepat kata-katanya itu akan menghasut, atau mempengaruhi perasaan-perasaan kita, mengotori pikiran-pikiran kita. Hasilnya, jiwa atau batin kita akan terluka, baik oleh kepahitan, trauma, depresi, rasa minder. Jiwa yang terluka akan rentan dikuasi iblis, sebab itu adalah pintu bagi kehendak-kehendak jahat. Dan semua roh jahat berniat menghancurkan kita, bahkan tak jarang yang dihasutnya untuk mati bunuh diri.

Jadi anda harus menyuruh ego itu diam sebelum dia terlalu banyak bicara dan mencuri damai anda.

Dan semakin anda mampu menyangkal ego anda, semakin anda mampu mengerjakan kehendak-kehendak Tuhan Yesus untuk mengampuni, memberkati orang-orang yang berbuat jahat pada kita, merendahkan diri, mengasihi, memberi jubah pada orang yang mencuri baju, memberi pipi kanan saat pipi kiri ditampar, dan lain-lain.

Semakin anda mampu mengerjakan kehendak Tuhan, semakin kepribadian Kristus Yesus nyata dan hidup di dalam anda.

Dan ingatlah satu hal ini: Tuhan akan membuahi semua penyangkalan ego anda dengan berkat.

Percayalah, Yesus akan terkagum-kagum di surga memuji anda di hadapan malaikat-malaikatNya. Ending kedukaan anda akan seperti Ayub, yang diberkati dua kali lipat.

Dan buah-buah penyangkalan ego ialah damai sejahtera yang tak berkesudahan, sukacita yang seperti sungai yang mengalir, ketenteraman di tengah badai, dan kekuatan untuk senantiasa bersyukur.

Dari luar, anda juga akan menuai nama baik, kekaguman banyak orang akan kepribadian anda. Anda akan terus menerus menghasilkan pujian, meskipun hal itu tidak anda harapkan. Anda suatu saat akan mendapatkan promosi, meskipun hal itu tidak anda cita-citakan lagi. Anda akan semakin dicintai bawahan, meskipun anda tidak sengaja memintanya. Anda juga akan semakin disayangi pimpinan, meskipun bukan itu tujuan anda. Pelanggan-pelanggan toko anda akan setia berbelanja pada anda. Dan jika anda pengangguran, orang-orang yang membutuhkan karyawan terbaik, akan meminta anda bekerja di perusahaannya.

Anda akan seperti Yusuf, yang naik dan naik, tetapi tetap merendahkan dirinya di hadapan Tuhan. Anda akan memiliki hati Daud yang begitu rendah hati. Anda akan memiliki hati Abraham. Bahkan anda akan memiliki hati Yesus Kristus, Tuhan dan Teladan kita. Maka genaplah didalam anda, bahwa bukan anda lagi yang hidup, melainkan Kristus di dalam anda.

Menyangkal ego, sesungguhnya kunci rahasia memperoleh seluruh berkat Allah, Bapa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar