Minggu, 26 Agustus 2012

SEKALI LAGI TENTANG KARAKTER YESUS

oleh Bao Panigoran pada 17 September 2010 pukul 16:44
https://www.facebook.com/notes/bao-panigoran/sekali-lagi-tentang-karakter-yesus/427741628457


Efesus 4 : 21-24

Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata di dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya

Saudaraku dalam Kristus YesusDunia ini keras dan jahat, penuh dengan masalah dan persoalan. Tidak seorang pun dari kita yang tidak pernah ditimpa masalah. Bahkan sejak bayi kita telah ditimpa masalah. Sungguh firman Tuhan benar, bahwa dunia ini telah dikutuk karena dosa Adam dan Hawa. Dunia yang tercipta indah ini sama sekali tidak indah lagi oleh beratnya kehidupan umat manusia di dalamnya. Iblis benar-benar menguasai puncak-puncak menara dunia, dan juga mengikat keluarga demi keluarga di seluruh penjuru bumi.

Dalam artikel terdahulu, saya sering menggambarkan bahwa kita seharusnya lahir sebagai pangeran, sebab kita memang anak Raja. Tetapi oleh kejatuhan leluhur kita ke dalam dosa, kita tercuri atau terusir dari Istana, terjerumus ke dalam dunia terkutuk yang dikuasai setan ini.

Dan dunia inilah yang menyusui, mendidik dan membesarkan kita dengan berbaga-bagai situasi dan ajaran-ajarannya yang jahat. Kita semua dibesarkan oleh kerasnya dunia ini, sehingga terbentuklah karakter-karakter kotor, jahat, negatif dan keras, seturut dengan rupa-rupa asupan yang kita terima.

Intimidasi dunia melalui orang-orang tua, orang-orang kuat, takhayul-takhayul menyeramkan, orang-orang besar, para pemimpin yang tidak benar, ajaran-ajaran palsu, membuat kita menjadi penakut, gugup, rendah diri atau minder.

Pengkhianatan orang-orang tercinta menimbulkan luka di batin kita, trauma mendalam, membuat kita susah percaya, hidup dalam kemurungan dan kepahitan sepanjang hari.

Pendidikan yang salah atau selalu dimanja dan dituruti sedari kecil akan menyebabkan kita angkuh, tinggi hati, merasa hebat, tidak rendah hati, menganggap lebih rendah orang lain, egois, memuja diri sendiri, manja, tidak mandiri, dan lain-lain.

Sebaliknya, pendidikan yang penuh kekerasan dalam keluarga atau lingkungan membuat kita keras hati, egois, pemarah, tidak ramah, tidak sopan, berlidah tajam, gemar melukai perasaan orang lain, dan sebagainya.

Ketidakpedulian orang tua sejak kecil menimbulkan karakter kita menjadi licik, sadis, pendendam, tidak memiliki respek pada orang lain.Persaingan yang keras menyebabkan kita terdorong untuk menjadi seorang penjilat, mencari kepentingan diri sendiri, tidak setia, curang, bermental pengemis, cemburu, iri hati, dengki, sinis, gila harta, gila jabatan, gila hormat.

Lingkungan pergaulan yang rusak menyebabkan kita masa bodo, tidak punya kasih, susah memahami arti kasih, cabul, tidak tertib, tidak taat.

Kemiskinan menyebabkan kita depresi, mudah stress, tertekan perasaan, minder, tidak gembira, selalu murung, berpikiran pendek, mudah tertipu, rakus, cinta uang, bermental pencuri, tidak dapat dipercaya, mudah mengeluh, suka bersungut-sungut, mudah kawatir.Itulah yang membangun karakter kita selama ini. Itulah karakter-karakter lama kita!

Kemudian Kristus datang untuk memperdamaikan kita dengan Allah, dan oleh pertobatan serta kelahiran baru kita di dalam air dan Roh, kedudukan kita sebagai anak-anak Allah telah dipulihkan sepenuhnya: oleh pengorbanan darah Yesus. Oh, terpujilah Dia!

Roh Kudus tinggal di dalam diri kita, dan Ia memancarkan kepada kita terus menerus karakter Yesus Kristus. Dengan begitu, kita boleh memiliki kekuatan menghadapi seluruh masalah, serta berubah dalam akal budi, perasaan dan seluruh karakter kita.

Persoalannya, apakah karakter kita benar-benar telah berubah? Apakah karakter Yesus itu otomatis mengalir dalam roh kita setelah kita bertobat? Tidak. Yang otomatis adalah engkau langsung dimeteraikan dengan Roh Kudus. Tetapi segala kandungan Roh tidak akan terserap oleh kita tanpa persekutuan dan kehidupan doa yang terus menerus.

Perlu kita sadari, karakter-karakter manusia lama kita tidak benar-benar lenyap dalam pengertian sirna sama sekali. Tabiat-tabiat itu masih tetap ada dan tertanam di dalam jiwa kita, tetapi dalam kondisi yang makin hari makin lemah, pingsan, layu, koma atau mati suri, jika kita benar-benar hidup dengan memakai karakter Yesus (buah-buah Roh). Tetapi manakala roh kita sedang kendur, sedang menikmati kesenangan, sedang longgar penjagaannya, tabiat-tabiat manusia lama ini otomatis akan mulai menggerak-gerakkan jemarinya pertanda ia mulai bangkit dari koma. Pada saat itu, kita mesti menghajarnya lagi dalam nama Yesus sampai ia koma lagi. Itulah sebabnya, peperangan menyangkal diri sendiri harus kita lakukan setiap hari, sepanjang hari.

Jadi, saudara tidak boleh pernah puas dengan keadaan rohanimu saat ini. Jika kita telah puas dengan capaian rohani kita, itu artinya kita berhenti pula menyangkal diri.

Perkara perubahan karakter, adalah perkara kemauan kita sendiri. Roh Kudus tidak dapat mengubah karakter kita kalau kita tidak mau berubah.

Perubahan karakter juga menjadi kunci keberhasilan dalam mengarungi hidup di dunia ini.

Karakter-karakter Yesus yang sabar, lemah lembut, ramah, pengertian, pengampun, pengasih, tenang dan tidak panik, percaya diri, setia, rendah hati, melupakan kesalahan orang lain, akan membuat kita mampu memperbaiki segala sesuatu yang selama ini terancam hancur.

Dengan karakter seperti itu, kita akan bisa mengatasi ancaman kebangkrutan perusahaan kita; atau memperbaiki hubungan kita yang hampir rusak dengan mertua; atau mengatasi niat memberontak anak buah kita yang selama ini tidak puas dengan kita; atau mendapatkan pelanggan setia baru bagi toko kita; atau memperbaiki hubungan dengan anak-anak; atau memperbaiki hubungan suami istri; atau memperbaiki hubungan dengan tetangga yang dulu pernah kita ladeni jambak-jambakan; dan lain sebagainya.

Ah, sungguh beratlah hidup di dunia ini jika kita resapi dengan karakter lama. Banyak juga anak Tuhan yang jatuh ambruk, tidak tahan menghadapi. Ada yang jatuh karena masalah keuangan yang tak juga membaik. Kemiskinan masih melilit.

Ada yang jatuh karena dosa kecabulan. Dulu dia berkubang disitu, lalu bertobat. Lingkungan yang cabul dan tidak sopan, membuat dia setiap hari mendapatkan godaan.

Ada yang jatuh karena pertengkaran, baik suami-istri, menantu-mertua, tetangga, sahabat, rekan kerja, dan lain-lain. Mungkin salah seorang telah berkhianat.

Ada yang jatuh karena sakit penyakit. Keluarga besar terus menerus mendesaknya untuk mau ke dukun, sebab, katanya, hanya si mbah dukunlah harapan yang tersisa karena dokter sudah angkat tangan. Dan akhirnya ia bersedia karena kurang kuat imannya.

Ada yang jatuh karena persoalan terlilit hutang. Banyak yang akhirnya mau, meskipun terpaksa, menempuh jalan berdosa untuk keluar dari masalah ini.

Mengapa persoalan bisa mengalahkan kita padahal kita telah ditentukan sebagai pemenang? Itu karena kita menanggapinya dengan manusia lama, yaitu ego kita.

Ego kita menginginkan penghormatan. Ia memperjuangkan harga diri. Ia ingin dipuji. Ia ingin dimuliakan. Ia ingin disanjung dan dikatakan hebat. Ia ingin dihargai. Ia ingin populer. Ia ingin diperhatikan. Ia ingin dibujuk-bujuk. Ia ingin diberi tempat yang penting. Ia bersifat menuntut. Ia sakit jika ia tidak dihargai, jika dihina, jika diinjak-injak harga dirinya, jika tidak dihormati, jika tidak dipandang gengsinya, jika kursinya dikasih di barisan belakang padahal ia orang penting. Ia cemburu jika orang lain dapat ia tidak, jika rejeki kawannya lebih besar darinya, jika teman sekantornya dekat dengan bos ia tidak.

Sedangkan karakter manusia baru kita, yaitu karakternya Yesus, yakni buah Roh, ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

Sebenarnya tidak ada masalah yang tidak dapat kita tanggung. Persoalannya, apakah kita merespon suatu masalah dengan ego ataukah dengan karakter buah Roh?

Semuanya tergantung keputusan kita, apakah kita akan memakai karakter Yesus tersebut, atau ego kita. Jika kita respon dengan ego, maka banyak masalah yang akan membuatmu hancur lebur. Di jalanan, sudah banyak orang gila bersileweran, mereka gila karena tidak mampu menanggung masalah mereka. Apakah anda hendak menambah jumlah mereka? Jika tidak mau, mari kita sama-sama menanggapi semua problem kita dengan karakter-karakter Yesus Kristus, teladan kita. Maka kita pasti bisa menanggung semua masalah dan menang, tetap berdiri ketika badai itu berlalu.

Sangkallah egomu, dan kenakan manusia baru, dan temukan dirimu kuat tak terkalahkan!

Maju terus dalam Tuhan Yesus!

(Diterbitkan di grup KESAKSIAN KRISTUS, 17/9/10. Mari saudaraku, bergabunglah bersama ribuan saudara kita yang lain di grup tersebut. Anda dapat menemukannya melalui mesin pencarian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar